Mohon tunggu...
Oedin Only
Oedin Only Mohon Tunggu... Administrasi - Pemberdaya dan Petani

Berkeseharian dengan Desa dan Petani | Berutinitas dalam Pemberdayaan Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha | Menyenangi Opini, Analisis dan Literasi | Ingin Berfocus Sebagai Penggiat Analisis Politik Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Berkelas Global | Juara I Lomba Blog KPK 2012

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dorong Optimalisasi Alsintan, Petani Latih Petani

14 September 2019   17:11 Diperbarui: 14 September 2019   17:50 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil dokumentasi penulis.

Dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Pemerintah untuk petani melalui kelembagaannya layak diapresiasi. Ragam alsintan mulai pengolahan tanah, penanaman, pengairan, hingga mesin panen bukan barang asing lagi bagi petani.

Di sebagian tempat keberadaan alsintan tersebut dioptimalkan untuk mendukung kegiatan budidaya. Namun di tempat yang lain pemanfaatan alsintan masih belum optimal dikarenakan ragam sebab, seperti : operator belum terampil, organisasi alsintan yang belum tertata rapi, persepsi keliru tak sedikit petani, seperti alsintan merusak lapangan kerja yang sudah ada, penggunaan alsintan perlu dana yang besar, dll.

Alsintan seperti hand tractor rotary misalnya, selama ini pemanfaatannya sekedar untuk mengolah tanah, sedangkan membuat bedengan untuk budidaya hortikultura dilakukan secara manual atau menggunakan cultivator yang secara waktu, teknis, biaya tidak efektif dan efisien.  Salah seorang operator alsintan di Desa Labunganak, Syahruni melakukan inovasi yang sangat bermanfaat bagi petani.

Sosok yang memiliki keterampilan di bidang perbengkelan dan mesin ini, melakukan sedikit settingan dibagian pengatur tuas rotary dan penataan posisi pisau rotary, sehingga hand tractor tersebut dapat digunakan untuk membuat bedengan.

Hasil dokumentasi penulis.
Hasil dokumentasi penulis.

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ilung menilai apa yang dihasilkan Syahruni sebagai terobosan dan solusi mengoptimalkan pemanfaatan alsintan.

Bekerjasama dengan Gapoktan Pancar Usaha Desa Labunganak, BPP Ilung menggelar temu teknologi pembuatan bedengan dengan menggunakan hand tractor rotary, dengan nara sumber utama operator alsintan Labunganak. Kegiatan ini dilaksanakan hari Selasa (10/9) di lahan hortikultura anggota gapoktan Pancar Usaha, Junaidi (42).

Temu teknologi tersebut mengundang perwakilan operator alsintan, petani hortikultura se kecamatan Batang Alai Utara dan Bidang Pengolahan, Pemasaran dan Penyuluhan (P3) Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang menangani alsintan.

Dalam sambutannya Kabid P3 Distan HST, Hairi Rusydi  SPt mengapresiasi acara.

"Kami sangat mengharapkan operator maupun perwakilan gapoktan yang hadir dapat mengoptimalkan pemanfaatan alsintan di desa masing-masing", ucapnya.

Ketua Gapoktan Pancar Usaha, Arifiniansyah dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih karena dipercaya melaksanakan kegiatan temu teknologi dan berharap agar peserta menerapkan teknologi yang diperoleh untuk mendukung kegiatan budidaya hortikulturanya, khususnya menekan biaya pengolahan lahan dan pembuatan bedengan.

Hasil dokumentasi penulis.
Hasil dokumentasi penulis.

Kegiatan Temu Teknologi dikemas dengan mengedepankan praktek, teori, dan tanya jawab. Syahruni menjelaskan bagian dan fungsi hand tractor rotary, lalu dijelaskan dan dicontohkan cara melakukan setting pengatur tuas dan pengaturan mata pisau rotary. Setelah itu dilakukan praktek pembuatan bedengan.

"Selain keterampilan mengoperasikan hand traktor, hal yang tak kalah penting adalah pengecekan rutin dan pemeliharaan agar hand tractor tidak cepat rusak," terangnya.

Perwakilan operator dari Desa Haur Gading, Saini menilai kegiatan ini sangat bagus. "Teknologi yang disampaikan sangat diperlukan untuk usahatani hortikultura dan ini merupakan ilmu baru yang sangat bermanfaat," terangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun