Mohon tunggu...
Oedin Only
Oedin Only Mohon Tunggu... Administrasi - Pemberdaya dan Petani

Berkeseharian dengan Desa dan Petani | Berutinitas dalam Pemberdayaan Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha | Menyenangi Opini, Analisis dan Literasi | Ingin Berfocus Sebagai Penggiat Analisis Politik Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Berkelas Global | Juara I Lomba Blog KPK 2012

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penyuluh, Ekonomi, dan PR Membentuk Kenyataan

19 Januari 2019   06:19 Diperbarui: 19 Januari 2019   06:31 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : smartbarbanza.es

Tak relevan memang, melihat petani hanya dari aspek ekonomi semata.  Ketika ekonominya lemah, hidupnya tak mudah, karena ketidakmampuan dalam mengakses hal-hal yang dapat memenuhi kebutuhan apalagi keinginan hidupnya.  Tapi aspek ekonomi ini mudah diukur.  

Menghitung pemasukan rutin dan real, menghitung pengeluaran rutin dan real, bila pengeluaran > pemasukan berarti buntung, bila pemasukan > pengeluaran berarti untung.

Aspek ekonomi ini sering menjadi penyemangat berusaha, sering pula menimbulkan konflik dan meregangkan hubungan.  Tersedianya pasar dengan harga yang fantastis menjadi alasan kebanyakan untuk berusaha tani. 

Kadang untuk itu harus diambil pilihan, meninggalkan budidaya sebelumnya dan beralih ke budidaya yang baru, atau tetap dengan budidaya sebelumnya namun ditambah dengan budidaya yang baru.  Ada yang melakukannya dengan coba-coba, ada yang mengusahakannya dengan serius dan gagah menantang konsekuensi.

Aspek ekonomi pula bisa mendatangkan konflik, misal untuk kesuksesan program setiap anggota pada kelompok pelaksana, didukung bantuan saprodi dan modal, konsekuensinya setiap peserta harus bersedia dibekali pengetahuan dan keterampilan. 

Program dijalankan, bantuan dan modal disalurkan, peserta hadir pembekalan pengetahuan dam keterampilan, walau terkantuk-kantuk dan letih mereka tetap setor badan, walau bisa jadi kedatangan itu disertai gelas penuh berisi ragam pikiran kehidupan.

Dalam beberapa kasus, modal dalam bentuk uang yang tujuannya untuk mendukung usaha, justru digunakan tidak sesuai peruntukan, kadang penyuluh telah memfasilitasi lahirnya kesepakatan dan aturan secara partisipatif melalui pertemuan kelompok, tentang hak dan kewajiban, tentang reward dan punishment.  

Namun tantangan tak mudahnya, ketika uang sudah ditangan pelaksana, dan pelaksana dihadapkan pada macam tuntutan hidup tentang keperluan anak sekolah, kebutuhan berobat, keterdesakan dukungan suplemen dan solusi bagi tanaman utama yang berpenyakit, jatuh tempo pembayaran cicilan dan hutang, dan ragam sebab, sehingga bantuan uang melenceng dari sasaran.

Di sisi lain tantangan tak mudah ketika anggota mengalami konflik keluarga, suami/isteri menuntut cerai, anak yang berurusan dengan polisi karena pil penguat tulang, heroin, judi, perempuan dan pencurian, tuntutan anak ingin baju baru dan motor, tuntutan istri ingin tampil kekinian, pembagian warisan yang  timbulkan konflik sodara, cekcok seputar batas tanah, belum lagi godaan bisik-bisik serambi, gardu dan warung yang penuh hasut dan mendatangkan ketidakmotivasian. 

"nyape-nyape in saja ikut kegiatan itu, paling seperti sebelum-sebelumnya juga, sekedar menjalankan program, program selesai kegiatan bubar dan tanpa tindak lanjut"

Apalagi ketidaksesuaian peruntukan dan ragam tantangan berkelindan dengan proses budidaya yang ribet, memporsir waktu dan ketika dianalisis usaha, baru akan benefit bila besaran modal dan skala usaha berbanding lurus.  

Ketika diaudit, kenapa pelaksanaan tidak sesuai prosedur dan mengapa bantuan tak sesuai peruntukan, argumentasi muncul ini itu, dan lebih parah lagi untuk ketidakberesan itu, penyuluh diberi upeti sebagai harga jasa dan tutup mulut atas upayanya mendatangkan program dan pendampingan. Wuiih gak asyik banget yaa..

Itulah sekelumit wajah lapangan, yang mesti disikapi dengan arif dan sabar. Perkara yang tak mudah itu adalah pekerjaan membentuk kenyataan sesuai dengan ide-ide yang berkumpul dalam juklak dan juknis program.  

Pekerjaan membentuk kenyataan ini, mestilah berbasis pada ide, metode, ikatan, dan kualitas manusia.  4 hal ini harus kokoh dan menguatkan, bila salah satu saja rapuh maka kelompok hanya sebatas kumpulan kepentingan, bukan gerakan perubahan hakiki.

Aspek ekonomi itu penting, tapi yang lebih penting sebelum itu adalah memahami aspek pembangunnya dan pemimpinnya.  Ekonomi tidak sekedar bicara untuk rugi, tapi juga wajib bicara halal dan haram.  

Untuk tahu untung-rugi saja seseorang harus belajar, apalagi untuk tahu halal dan haram, menuntut ilmu merupakan kewajiban, harus menjadi kebiasaan dan gaya hidup seorang muslim.

Di musim menjelang kampanye ini, kelembagaan petani disasar sebagai objek, dan sebagiannya sebagai subjek dulangan suara dengan dukungan gula-gula ekonomi. Dikumpulkan untuk mendengar mimpi-mimpi dan tong kosong perubahan, pulangnya diberi sarung, kaos, sembako, dan amplop berisi biru hingga merah.  

Mestinya petani dicerdaskan dengan ide/gagasan dan metode mewujudkan, meyakinkan mereka tentang solusi dan kebaikan hidup dunia-akherat, menjelaskan kepada mereka tentang bahaya dan keburukan ide-ide kufur yang lahir dari rahim sekularisme, yang masuk ke dalam bidang politik, ekonomi, agama dan bidang lainnya, mendorong petani berani menolak ide itu lalu menawarkan ide solutif dan penuh keberkahan sebagai penggantinya. 

Tapi justru, pejuang-pejuang kursi lebih memilih mengikuti arus dan kehendak, mendidik dan melestarikan mahar politik agar petani mencoblos dirinya di pemilu nanti.

Ngomong-ngomong, gimana kabar ekonomi penyuluh ? semoga senantiasa sehat dan baik-baik saja.  Salam Penyuluhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun