Sebagai penyuluh pertanian saya merasa miris, karena banyak petani binaan saya yang masih belum familiar bahkan ada yang belum mengenal internet, apalagi mampu memanfa’atkan teknologi tersebut. Padahal saat ini warung internet murah ada di mana-mana, internet gratis di kecamatan juga tersedia, bahkan laptop plus modem, tablet, bahkan handphone yang support internet pun banyak dipasarkan dengan berbagai merk dan harganyapun relatif terjangkau. Yang lucunya, saya punya petani binaan seorang guru SD handphonenya bermerk, harganya lumayan, bisa untuk akses internet, namun justru hanya digunakan untuk dengerin musik, sms, dan menelpon. Sebagian besar petani tersebut masih beranggapan internet itu tidak penting atau belum menjadi kebutuhan yang mendesak. Lebih parah lagi ada yang beranggapan bahwa internet cuma untuk kalangan berada, berpendidikan, dan untuk anak muda saja. Saya memaklumi alasan tersebut karena mayoritas petani yang saya bina berasal dari kalangan menengah ke bawah, pendidikan rata-rata lulusan SD, dan usianya lebih dari 40 tahunan.
[caption id="attachment_379219" align="aligncenter" width="420" caption="Petani sedang memperhatikan penulis menggunakan laptop"][/caption]
Menurut saya alasan di atas justru akan menjadikan petani yang saya bina semakin tertinggal dibandingkan petani lain yang sudah maju. Berkali-kali saya mencoba memahamkan tentang pentingnya internet bagi petani, namun respon mereka masih datar dan menunjukkan ketidakberminatan, kalaupun menyatakan tertarik sering tidak diikuti dengan aksi nyata. Padahal internet sangat mendukung kegiatan usaha yang dilakukan petani. Misalnya petani belum mengetahui teknologi terbaru budidaya padi sawah yang menghasilkan produksi tinggi, mereka bisa langsung buka internet, ketik di Google Search, pasti akan banyak tampilan terkait apa yang dicari. Begitu pula bila petani menghadapi serangan hama penyakit, dengan memanfa’atkan internet akan disajikan sekian banyak pilihan teknologi pengendalian yang bisa diterapkan oleh petani. Malahan internet juga bisa menjadi ajang membangun kemitraan petani dengan petani atau pihak luar. Apalagi saat ini kementrian pertanian telah menyediakan situs www.epetani.pertanian.go.id yang memang sengaja diperuntukkan untuk petani maupun pihak-pihak yang berminat dibidang pertanian. Di situs tersebut petani bisa menanyakan langsung ke pakar terkait permasalahan yang dihadapi dalam usahataninya, mengetahui teknologi usatani terbaru yang terbukti berhasil, pemasarannya, harganya, termasuk informasi pendukung lainnya. Bahkan di situs tersebut petani bisa memposting artikel tentang kegiatan yang dilaksanakannya, maupun keberhasilan usahataninya. Adanya situs tersebut turut mempercepat dan mempermudah penyelesaian kendala yang dihadapi petani dalam berusahatani.
Saya menyadari bahwa memahamkan dan memampukan petani dalam mengakses internet tidaklah mudah. Apalagi bila hanya dilakukan melalui penyuluhan dengan metode ceramah. Oleh karena itu seandainya saya memperoleh paket internet unlimited selama setahun, saya berencana mewujudkan mimpi saya, menjadikan petani binaan saya melek internet. Untuk mewujudkan hal tersebut saya ingin memulainya dari kelompok tani Baru Mekar yang beranggotakan 10 orang. Rencananya bila saya beruntung mendapatkan paket unlimited gratis selama setahun, anggota kelompok tani tersebut akan saya ajari cara mengoperasikan laptop dan mengakses internet melalui kegiatan pelatihan internet. Alasan pemilihan kelompok tani Baru Mekar adalah karena mereka telah melaksanakan pertemuan rutin 1 bulan sekali, memiliki AD/ART dan sudah dijalankan sesuai isinya, memiliki kas kelompok tani lebih dari 5 juta, memiliki usaha bersama (kelompok) meliputi : budidaya ubi kayu, ternak ayam Buras petelur, dan budidaya tanaman tomat, memiliki kegiatan simpan-pinjam, selain itu usia anggotanya berkisar antara 27 – 40 tahun, apalagi hal tersebut didukung dengan keinginan yang sama untuk maju.
[caption id="attachment_379220" align="aligncenter" width="600" caption="kegiatan pertemuan rutin kelompok tani baru mekar"]
[caption id="attachment_379221" align="aligncenter" width="600" caption="semangat belajar anggota kelompok tani baru mekar"]
Karena fasilitas yang saya miliki terbatas, hanya laptop, modem dan handphone support internet, rencana saya kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan dengan cara sederhana, saya jelaskan panduan kegiatan terlebih dahulu, setelah itu secara bergiliran saya minta mereka untuk belajar mengoperasikan laptop dan handphone support internet kemudian mengakses internet sambil saya pandu. Untuk tahap pertama ini target saya, mereka bisa mengakses internet, bisa membuat email, dan bisa mendaftarkan diri sekaligus memanfa’atkan situs www.epetani.pertanian.go.id.
[caption id="attachment_379223" align="aligncenter" width="600" caption="usaha ayam buras petelur anggota kelompok tani baru mekar"]
Setelah kegiatan di kelompok tani Baru Mekar berhasil dan memberi dampak positif, saya berencana melakukan kegiatan serupa di kelompok lainnya. Selain itu saya juga berencana menggunakan paket internet unlimited untuk mencari bahan terkait materi yang diperlukan petani binaan saya, bahan tersebut kemudian akan saya olah menjadi brosur, leaflet atau folder yang diharapkan dapat membantu petani menyelesaikan masalahnya. Bahkan saya juga berencana memanfa’atkan paket internet unlimited gratis selama setahun untuk mengaktifkan blog pribadi saya dengan memposting artikel terkait kegiatan pembinaan petani yang saya lakukan. Saya berharap meleknya petani dengan teknologi internet, akan menjadikan mereka sebagai petani maju, yang secara mandiri mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya dalam berusahatani. Saya juga berangan-angan andai suatu waktu pihak Indonsat berkenan mengadakan kerjasama dengan petani binaan saya untuk mengadakan pelatihan internet gratis, tentu hal tersebut sangat bermanfa’at bagi kemajuan petani dan pertanian itu sendiri. Itulah sekelumit angan-angan saya untuk memajukan bangsa melalui kegiatan pembinaan petani.
[caption id="attachment_379222" align="aligncenter" width="600" caption="contoh media informasi yang akan saya buat"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H