Mohon tunggu...
Panji B Majiid
Panji B Majiid Mohon Tunggu... Penulis - penulis

Seorang penulis yang sedang merenungi apa saja yang terlintas dalam pikiran, menetap walau hanya bayang namun abadi dalam setiap doa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuno Kini Literasi Pergerakan

4 April 2024   11:00 Diperbarui: 4 April 2024   11:00 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upaya pegiat literasi membentuk masyarakat cerdas menuju Indonesia emas

Jalan terjal sedikit mendaki para pegiat literasi dalam mencerdaskan anak bangsa selalu menarik untuk diikuti kisah -- kisahnya diberbagai daerah, bulan agustus bulan yang selalu menjadikan bangsa Indonesia untuk kembali mengenang para pejuang kemerdekaan para pendiri bangsa yang tidak hanya memikirkan naskah proklamasi  namun juga mempersiapkan dan bergelut dalam pergolakan pemikiran dalam rangka menggali dasar Negara sampai undang -- undang dasar 1945

Bung Karno presiden pertama negara kesatuan republik Indonesia tokoh sentral dalam merajut semangat persatuan demi merdeka dari penjajahan memiliki hubungan emosional dengan bahan bacaan betapa sering kita jumpai dalam karya tulisnya seperti buku yang berjudul islam sontoloyo betapa rindunya Bung Karno ketika sebagai tahanan politik tidak mendapatkan akses bahan bacaan dan memohon kepada siapa saja yang berada di luar tahanan agar mengirimkan buku.

Perjuangan Bung Karno tidak hanya sendirian tentu diiringi dengan para pejuang lainnya mulai dari tokoh realigus dan nasionalis seperti Bung Hatta wakil presiden pertama Negara kesatuan republik Indonesia yang sedari muda dalam pengembaraan ilmunya sampai ke negeri belanda sangat bulat tekat Bung Hatta untuk segera bebas dari penjajahan, meski ditempa cobaan hingga di asingkan ke boven digul bersama Sutan Sjahrir.

Rasa derita yang sama menjadi simpul untuk para tokoh pemuda Indonesia untuk mencari jalan keluar agar segera merdeka dari penjajahan, Tan Malaka anak Datuk dari Keluarga minang yang sedari muda memiliki daya baca yang sangat luar biasa hingga keliling eropa dan asia untuk mengikuti perkembangan ideologinya hingga mendapatkan sebuah kesimpulan, lintas imajinasi bagaimana caranya suatu hari nanti bumi nusantara yang kala itu bernama hindia belanda tidak lagi mempraktekan sistem feodalisme sebuah Negara yang berbentuk kerajaan sangat tidak relevan lagi oleh masyarakat yang multikultural, heterogen dari gaya hidup sehari -- hari di daerah masing -- masing, akhirnya Tan Malaka memiliki konsep Negara yang bernama Republik dan wajar bila beliau disebut Bapak Republik

Setelah Indonesia merdeka tidak sampai disitu saja sebab masih ada saja pihak belanda yang tidak mengakui kemerdekaan Republik Indonesia hingga terjadi beberapa peristiwa yang meneggangkan seperti agresi belanda sampai peristiwa resolusi jihad yang dikeluarkan fatwanya oleh Hadratussyaikh Hasyim Asyari agar mempertahankan kemerdekaan Negara kesatuan republik Indonesia hingga sekarang kita kenal dengan nama Hari Santri.

Kemerdekaan Negara kesatuan republik Indonesia tidak dibangun sehari semalam harus melewati ribuan purnama mulai dari pertempuran pangeran diponogoro hingga peristiwa hari kebangkitan nasional sampai ke hari sumpah pemuda dan hasilnya sampai pada hari kemerdekaan 1945, Negara ini tidak dibangun da n dibentuk oleh pemuda yang asyik dikamar menikmati mentari pagi sambil ngopi.

Negeri ini dibangun oleh para pemuda yang gila baca yang haus bahan bacaan bahkan sampai memohon agar segera dikirim buku -- buku yang sedang dibutuhkan,negeri ini dimerdekakan oleh pemuda yang senang wara wiri silaturahmi untuk diskusi demi mencari titik temu persamaan diantara penduduk nusantara, kopi dan buku di meja mengiringi diskusi para pendiri bangsa

Apakah kita bisa merawat semangat budaya baca para pendiri bangsa? Tentu saja bisa sebab negeri ini tidak pernah kehabisan orang hebat yang bergerak dari hati demi hari esok yang lebih baik  misalnya kita sering mendengar para pegiat literasi yang bergerak tanpa pamrih demi masyarakat sekitar dekat dengan buku, dimana pegiat literasi mengampar buku di taman bacaan masyarakat dengan menggunakan spanduk bekas dan container box berisi buku -- buku yang siap dihidangkan di berbagai tempat seperti alun -- alun kota, belantaran sungai cisadane kota tangerang.

Bahkan ada yang lebih kreatif lagi yaitu gerobak pustaka, perahu pustaka dan motor literasi yang basecampnya di ciloang serang provinsi banten yang didirikan oleh akademisi UNTIRTA yaitu Dr.Firman Venayaksa dengan merangkul orang -- orang yang hobi keliling nusantara dengan menggunakan sepeda motor selain menjemput buku dan mengantarkan buku dari pihak donasi sampai pengolah rumah baca, perpusdes, perpus jalanan sampai ke taman bacaan masyarakat kehadiran para pegiat literasi salah satu bentuk upaya masyarakat milenial mengisi kemerdekaan dan turut andil dalam mencerdaskan bangsa.

Semarak kemerdekaan semangat menyambut hari ulang tahun Negara kesatuan republik Indonesia yang ke 76 jadi momentum para pegiat literasi untuk membumingkan semangat budaya baca para pendiri bangsa dengan medium teknologi informasi komunikasi dengan membuat template bertema kutipan cinta tanah air dan adab para pendiri bangsa Negara kesatuan republik Indonesia serta mengenalkan nama tokoh-tokoh berpengaruh pahlawan Indonesia.

Sebelum Tsai lun warga Negara tiongha menemukan kertas dan Johannes Guterberg warga Negara jerman menemukan mesin cetak para pendahulu mengabadikan karya tulisnya ada yang di batu, pelepah kurma, tulang belulang sampai ke daun papyrus sungguh luar biasa hasil ciri payah akal pikiran manusia dalam membangun peradaban demi generasi yang tercerahkan. Hingga Columbus menemukan benua amerika sampai Thomas Alfa Edison menemukan teknologi yang menerangkan dunia. Walau sempat dibilang gila begitulah resiko orang yang budaya bacanya tinggi akan selalu memiliki imajinasi yang berarti bahkan melampaui zaman hingga sekarang kita menikmati hasilnya da nada yang mengembangkan hasil ciri payah para penemu dan seorang pemuda yang bernama Mark Zukenberg membuat aplikasi system informasi seperti Facebook perjuangan dalam membuat karya ilmiahnya diabadikan dalam film the sosial network.

Era baru telah dimulai masyarakat cerdas yang terhubung dengan dunia dalam satu genggaman telah mendekatkan dan membuat dunia tanpa sekat dengan kehadiran media digital penulis bisa mengikuti perkembangan dunia mencoba memburu berita untuk mencari tau apa yang sedang terjadi, bak gayung bersambut terlintas penulis teringat komunitas rumah dunia yang berada di ciloang serang provinsi banten. Komunitas rumah dunia yang menjadi titik temu para pegiat literasi bahkan tidak hanya masyarakat sekitar banten namun juga nasional, rumah dunia yang didirikan oleh Mas Gol A gong nama yang sangat menginspirasi para pegiat literasi maupun masyarakat Negara kesatuan republik Indonesia mengutip dari buku rahasia menulis karya Gol A gong bahwa nama pena goal gong artinya Goal itu karyaku masuk, seperti bola masuk ke gawang lawan, seperti reaksi menggema seperti bunyi alat musik Gong, Dan A sebagai jembatan karena bisa jadi A itu Alif dan huruf pertama dialfabed dan A juga maksudnya di jembatani oleh Allah.

Rumah dunia yang berjargon kubangun rumah dunia dengan kata -- kata memiliki arti filosofi bahwa dengan kegiatan menulis dan membaca semua manusia bisa menggapai mimpi, dimana membaca itu melampaui fisik manusia meski penulis sendiri belum pernah ke mesir ataupun prancis namun penulis dengan kegiatan membaca minimal mengetahui nama ibukota dan lambang Negara

Sungguh luar biasa dampak dari membaca membuka wawasan, memperhalus perasaan dan membentuk karakter yang penuh cinta yang peduli terhadap sesama yang cinta lingkungan yang kritis terhadap hak asasi manusia  kendati demikian bicara tentang hak asasi manusia penulis teringat sosok guru bangsa Indonesia masa kini yaitu Allah Yarham KH.Abdurrahaman Wahid yang biasa di panggil Gus dur mantan presiden RI ke4 pun memiliki hubungan khusus dengan buku mulai dari suka membaca buku sejak masih menjadi santri hingga melanjutkan kuliahnya di Universitas Bagdad jurusan sastra.

Kecintaannya terhadap buku hingga jalan -- jalan keliling eropa untuk melanjutkan studinya namun saying hasil ciri payahnya di irak tidak ditanggapi oleh pihak universitas yang ada di belanda namun itu tak membuat Gus Dur putus asa ia tetap keluar masuk perpustakaan dan mengikuti kajian diskusi pergerakan mahasiswa di eropa, disini telah terbaring pejuang kemanusiaan adalah nama yang terukir di batu nisan makam Gus dur.

Orang -- orang yang melampaui zamannya akan selalu tumbuh para pecintanya dalam masyarakat cerdas kaum milenial selalu memiliki alternative untuk berekspresi dan mencari bahan referensi berbasis teknologi bahkan dalam literasi numerasi secara tidak sadar para pegiat literasi belajar dasar dalam transaksi digital, menjadi manusia yang melek pasar modal dan pasar saham. Uang yang datang dan pergi begitu saja tidak lagi bebentuk kertas ataupun logam namun juga menjadi ilusi bahwa transaksi bisa menggunakan media digital.

Menuju Indonesia emas 2045 dengan transformasi dari kuikulum tiga belas ke Kurikulum Merdeka Mengajar akan menjadikan generasi Indonesia yang akan menguasai dunia ditambah dengan bonus demografi pada 2030 indonesia Negara yang maju dan besar akan selalu mengingat para pendahulu hingga ujung pangkalnya malu dan jenuh dalam praktik korupsi, kolusi dan nepotisme sebab para pendiri bangsa tidak mengajarkan begitu. Di rumah dunia dalam masa pandemic sebelum banyak yang berkerja dari rumah Mas Gong telah mempraktekkanya sejak rumah dunia di dirikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun