Mohon tunggu...
DIALOG PENDIDIKAN PPIM
DIALOG PENDIDIKAN PPIM Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan, Motivasi, Inspiring Talks

Program Departement Pendidikan 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muridku, Berbeda

23 November 2021   13:36 Diperbarui: 23 November 2021   15:31 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adapun shadow teacher, mereka bukan dari kalangan lulusan pendidikan luar biasa di tingkat kuliahnya, tetapi semangat dan keuletannya tidak perlu dipertanyakan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai anak hidden genius; sehingga bisa dikategorikan mampu dan pantas untuk menjadi pendamping belajar anak-anak berkebutuhan khusus ini. Jika dilihat dari perkuliahan jurusan SLB, memang kurang banyak peminatnya; sedangkan di sisi lain, anak berkebutuhan khusus bertambah terus secara signifikan. Komposisi yang tidak berbanding lurus inilah antara lain juga menjadi salah satu motivasi guru-guru di Anak Emas untuk terus berkontribusi dalam menangani anak-anak hidden genius.

Dalam 23 tahun berdirinya Anak Emas pun, bukan perkara yang mudah. Tentunya banyak pro dan kontra dari wali murid ketika sekolah memutuskan untuk melayani anak-anak hidden genius.

"Anak Emas ini mau buat sekolah atau SLB?" Celetukan-celetukan seperti ini juga pernah didengar oleh Ibu Ani sendiri. Akan tetapi hal ini sama sekali tidak mematahkan semangat guru-guru dan tim di Anak Emas untuk lebih baik dan inovatif dalam mengelola sekolah. Hal hal penting seperti mengedukasi warga sekolah dengan kehadiran hidden genius ini merupakan sebuah keharusan. "Pada Anak Emas, tidak hanya teman-teman dan wali muridnya yang diedukasi, tetapi juga satpam sampai dengan tim cleaning servicenya, sehingga keberadaan mereka (hidden genius) disambut sangat hangat di sekolah" ujar Ibu Ani. 

Jika ditelaah lebih dalam, hadirnya sekolah inklusi di tengah-tengah masyarakat ini membawa dampak positif yang sangat banyak untuk warga sekitar, sehingga tidak ada lagi istilah "malu karena anak saya berbeda dari yang lain"

Hal-hal ataupun situasi-situasi yang dijabarkan diatas, adalah sebuah nilai juang untuk bidang pendidikan, terkhususnya di Indonesia. Maka jika ada mahasiswa yang hari ini masih bertanya saya bisa kontribusi apa? Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah melek mata. Bahwasannya masih banyak hal yang perlu dibenahi, terkhusus dalam masalah anak hidden genius ini. Diharapkan masih akan muncul "anak emas-anak emas" baru yang siap menjadi solusi. Bangun dari tidur lelap kalian kawan, hadapi realita hari ini dan jadi warga negara yang berbakti. Selalu ingat bahwasanya Allah menciptakan makhluknya tidak sia-sia, begitulah himbauan Ibu Anik pada mahasiswa seraya menutup bincang-bincang sore waktu itu. 

Penulis: Salsabila 

(Dept Pendidikan PPIM, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun