Mohon tunggu...
heri af
heri af Mohon Tunggu... Dosen - Traveller- visual design n art

Dosen Fotografi dan Dkv, Mahasiswa aktif pasca sarjana magister ilmu komunikasi, Ketua Alumni SR, Sekjen Alumni Pecinta Alam SMA, Mantan pekerja tv, kontributor foto komersil, konten kreator dan penggiat sosial. I'm a postmodernism, skuteris and i dream journey to pacific crest trail and rest to Andorra...

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Menjadi Taruna Polri Masih Idaman, Seorang Bapak di Bekasi Diduga Tertipu Ratusan Juta Demi Mewujudkan Cita-Cita Anaknya

17 Juni 2024   19:57 Diperbarui: 17 Juni 2024   20:26 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram/4549indonesia 

Menjadi Taruna Polri masih idaman setiap pemuda. Bahkan keluarga merasa terangkat ketika salah satu anggota keluarganya menjadi bagian dari Polri.

Namun yang perlu diwaspadai adanya iming-iming dari orang yang tak bertanggung jawab. Tentu saja mereka mengincar uang korban yang jumlahnya tidak sedikit sebagai bagian jaminan untuk lolos Taruna Polri.  

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan, penerimaan anggota Polri melalui jalur pendidikan Akademi Kepolisian (AKPOL) bebas biaya.  Masyarakat terlanjur mendengar  informasi sulitnya untuk masuk AKPOL sehingga ada saja yang akhirnya tertipu oleh pihak-pihak yang memanfaatkan situasi itu dengan memberi jaminan bagi putra-putrinya untuk menjadi taruna.

Salah satu kabar terbaru di Bekasi, penipuan masuk Akademi Kepolisian (AKPOL) kembali terjadi. Korban melalui kuasa hukum Dony Karmanto,S.H., telah melaporkan dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan GR, warga Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ke Polres Metro Bekasi Kota.


Dalam laporan polisi nomor LP/B/829/V/2024/SPKT.Sat Reskim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda MetroJaya., tertanggal 13 Mei 2024, tercatat pelaku GR sebelumnya menjanjikan keluarga korban bisa lolos menjadi Taruna AKPOL 2023 dengan kewajiban menyetor uang sebesar 500 juta rupiah.


Orang tua korban hanya menyanggupi sebesar 200 juta rupiah. Namun hingga kini anaknya tidak ada tanda tanda mengikuti seleksi AKPOL dan uang  ratusan juta tersebut  belum juga  dikembalikan. 

Pelaku GR telah dilaporkan atas tuduhan penipuan dan penggelapan. Polisi telah memeriksa beberapa saksi terkait peristiwa diduga penipuan dan penggelapan oleh pelaku GR pada Mei 2023 di Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Masyarakat diimbau untuk menutup ruang bagi pelaku penipuan terorganisir tersebut dengan melaporkan kepada pihak berwajib jika ada dugaan gerak gerik pelaku melakukan pelanggaran  penipuan dan penggelapan. 

Hal ini  agar tidak terulang kembali dan mengurangi jumlah korban baru yang bisa  mengalami kerugian. hingga ratusan juta rupiah.

Memang menjadi bagian dari Kepolisian masih cukup menggiurkan, seperti kata gen z "Jadi Polisi itu bisa mengubah perekonomian keluarga dan  mudah mencari jodoh"

ini Indonesia loh....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun