Mohon tunggu...
heri af
heri af Mohon Tunggu... Dosen - Traveller- visual design n art

Dosen Fotografi dan Dkv, Mahasiswa aktif pasca sarjana magister ilmu komunikasi, Ketua Alumni SR, Sekjen Alumni Pecinta Alam SMA, Mantan pekerja tv, kontributor foto komersil, konten kreator dan penggiat sosial. I'm a postmodernism, skuteris and i dream journey to pacific crest trail and rest to Andorra...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jaladri, Tekad Pendirian Organisasi Pecinta Alam yang Benar di Tengah Niat demi Konten Generasi Y-Z

3 Juli 2023   19:41 Diperbarui: 3 Juli 2023   19:51 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JALADRI, SEBUAH KEBULATAN TEKAD MENDIRIKAN ORGANISASI PECINTA ALAM YANG SEBENARNYA DI TENGAH MARAKNYA NAIK GUNUNG SEBAGAI KONTEN

 

Kegiatan naik gunung saat ini marak dilakukan oleh generasi milenial dan generasi Y. Namun niat mereka naik gunung lebih banyak demi konten untuk memenuhi halaman media social mereka.

Beda dengan generasi 90'an ke belakang, dimana mereka benar-benar menikmati alam tanpa gangguan smartphone dan kamera digital bahkan tak pernah terfikir membuat konten.

Mirisnya anak-anak sekarang kurang sekali dibekali pengetahuan berkegiatan outdoor dan minimnya keamanan karena mereka jarang sekali dikawal oleh orang yang lebih senior atau oleh porter.

Biasanya alasan mereka adalah lebih suka naik gunung dengan teman sebaya yang juga minim pengalaman dan tidak menyewa jasa porter dengan alasan low budget padahal itu penting sekali bagi keamanan mereka.

Tak heran sering terjadi berita kecelakaan dan musibah di gunung, dari mulai yang jatuh ke jurang karena selfie, tertinggal rombongan, kehabisan bekal hingga terkena sengatan dingin (hipotermia) yang berujung pada kematian.

Fenomena ini menjadi kegelisahan para pendiri Jaladri untuk membentuk satu wadah pecinta alam yang mampu menampung aspirasi generasi junior dan juga generasi senior dengan mengedukasi berkegiatan di luar ruang yang aman dan fun.

Mereka percaya organisasi baru ini tetap dapat berkembang meski banyak organisasi pencinta alam yang sudah lama berkecimpung.

Tentunya para founder Jaladri membentuk organisasi pecinta alam dengan tujuan mengembangkan diri baik skill dan mental bagi anggota dalam berkegiatan Outdoor.

Hal ini sudah sejak lama mereka idamkan namun baru sekarang mereka bisa bertemu dengan para founder yang sepemikiran.

Jauh ke belakang, kelima founder pernah berada di sebuah organisasi yang menurut mereka sudah stagnan dan sulit berkembang.

Dari perbincangan via online yaitu Romino, Paq-paq, Heri Afianto, Yoseph dan Sam Acu, Yoseph mengajukan sebuah nama yaitu Jaladri, sebuah kata dari Bahasa Sansekerta . Maknanya memang cukup bagus yang berarti tekad yang kuat atau juga samudra yang luas.

Ke lima orang pada malam itu mengikrarkan diri sebagai founder Jaladri dengan niat dan tujuan yang mulia bagi dunia outdoor.

Sesungguhnya profil kelima founder memiliki background pekerjaan berbeda-beda namun mereka semua dilandasi satu hobi dan passion yang sama yaitu kecintaan untuk berpetualang di alam bebas terutama mendaki gunung. Romino dan Paq-Paq bekerja pada bidang Teknik, Heri sehari-sehari mengajar di Universitas Bina Sarana Informatika jurusan Komunikasi, Yoseph bekerja pada sebuah Lembaga kemasyarakatan dan Sam Acul bekerja sebagai konsultan strategi media.

Beberapa hari kemudian salah satu founder yaitu Heri Afianto berhasil merancang logo Jaladri dengan elemen utama logo yaitu gunungan budaya Jawa yang berarti puncak kehidupan dan kesejahteraan.

Pendakian perdana di gunung sumbing via Kaliangkrik menjadi saksi pendirian jaladri. Hari Minggu pagi 18 Juni 2023, team mulai menapaki puncak sumbing dalam cuaca yang cerah. Semesta mendukung bahwa hari itu menjadi hari kelahiran Jaladri.

Sepulang dari gunung Sumbing, si pencipta logo Jaladri Heri Kay secara spontan menciptakan mars Jaladri hanya dalam satu hari.

Dalam perbincangan dengan Romino yang telah didaulat menjadi ketua pertama Jaladri, Heri kemudian menjelaskan arti tiap bait lirik yang bermakna cukup dalam.

Bait pertama menjelaskan tentang kebersahajaan hati yang berarti tidak sombong dan Kesetiakawanan tanpa pamrih.

Bait berikutnya setiap anggota Jaladri harus selalu berada dalam satu tonggak ikrar dan bersedia untuk selalu ada bagi Jaladri dalam mengibarkan petualangan kemana saja.

Pada bait reff menjadi harapan Jaladri  berjaya di seantero negeri baik di dalam dan luar negeri dan Jaladri selalu ada di sanubari setiap anggotanya dimanapun mereka berada.

Bait lirik berikutnya menjelaskan bahwa berkegiatan yang menantang di hutan, gunung dan lautan akan membentuk pribadi yang berani bermimpi. 

Insan Jaladri tak lupa tetap untuk selalu menjalin  persahabatan kepada semua lapisan demi mendukung terwujudnya  kejayaan Jaladri.

Sejak lagu mars ini mulai diciptakan dan dinyanyikan, tekad bulat untuk menaklukan Seven Summit di Idonesia akan semakin menggelora.

Saat masih di Base Camp Kaliangkrik yang dikenal sebagai Nepal Van Java (dok.pribadi)
Saat masih di Base Camp Kaliangkrik yang dikenal sebagai Nepal Van Java (dok.pribadi)

Dari Kebersahajaan hati

Dan Kesetiakawanan

Dalam tonggak ikrar Jaladri

Kita kibarkan petualangan

Jaladri,

Jayalah di Seantero negeri

Jaladri,

Jayalah di sanubari

Dari hutan, gunung dan lautan

Kita berani bermimpi

Menjalin semua persahabatan

Demi Jayalah Jaladri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun