Mohon tunggu...
heri af
heri af Mohon Tunggu... Dosen - Traveller- visual design n art

Dosen Fotografi dan Dkv, Mahasiswa aktif pasca sarjana magister ilmu komunikasi, Ketua Alumni SR, Sekjen Alumni Pecinta Alam SMA, Mantan pekerja tv, kontributor foto komersil, konten kreator dan penggiat sosial. I'm a postmodernism, skuteris and i dream journey to pacific crest trail and rest to Andorra...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Mengantar Anak Sukses dalam Lomba Menggambar Online di Masa Pandemi

14 Agustus 2021   01:46 Diperbarui: 14 Agustus 2021   01:54 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguasaan alat, media  dan teknik gambar

Anak harus menguasai cara menarik garis (yang tegas dan tak diulang), permainan gradasi (pewarnaan transisi secara manual dari satu warna ke warna lain), menyelesaikan  gambar dalam warna yang penuh (full color)  serta menguasai trik punching color dalam memvariasikan sapuan warna. Untuk warna sebaiknya gunakan crayon atau pensil warna yang lebih lunak. 

Tidak disarankan menggunakan spidol. Untuk media umumnya menggunakan kertas BC 210 gram yang dipotong A3. Usahakan mendapat kertas dengan permukaan agak kasar agar bisa menyerap pinsil warna dan crayon. Oh ya biasakan anak menggambar di A3 agar mereka tidak gugup jika turun ke A4. Untuk alasan lainnya karena begitu A3 di scan, saat preview gambar terlihat dalam ukuran yang lebih sempit (kisaran A5-A4) sehingga gambar menjadi lebih tajam dan detail

Jam terbang

Makin sering ikut lomba orang tua makin memahami karakter tiap perlombaan. Anak juga menjadi lebih percaya diri dengan pengalamannya mengikuti berbagai lomba. Jika anak gagal, berikan motivasi agar mereka bangkit dan bisa tetap konsisten sehingga kelak mereka menjadi yang terbaik.

Be unique

Juri memahami mana anak yang menjadi diri sendiri dan mana anak yang hanya mencontek gambar hasil belajar dari guru les gambarnya. Untuk orang tua, setelah anak belajar gambar, dorong mereka menemukan kekhasan gambar mereka, Mungkin terlihat buruk di awal, namun jika terus di asah akan mengeluarkan gaya personal mereka.

Banyak berdoa

Selalu berdoa kepada Tuhan YME untuk keberhasilan anak. Manusia bila  meminta pasti akan diberikan oleh sang Pencipta. Saya sendiri melihat faktor keberuntungan dan takdir turut mempengaruhi dalam penjurian. Para juri juga adalah manusia biasa, sedangkan karya seni bukanlah matematika yang sudah pasti. Kadang untuk meloloskan satu peserta saja juri harus berdebat dan menimbang pilihan mereka.

Semoga semesta mendukung keinginan anda sebagai orang tua mendukung kesuksesan anak.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun