Mohon tunggu...
DIALOG JALANAN
DIALOG JALANAN Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Dramawan

Acara Talk Show dan Berita Sastra

Selanjutnya

Tutup

Seni

Teatrikal Matahari Malam menjadi Penutup Sekuel Jemari Jingga karya Arief Akbar Bsa

31 Januari 2025   02:03 Diperbarui: 31 Januari 2025   02:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

31 Januari 2025 - Sebuah karya teater berjudul Matahari Malam karya Arief Akbar Bsa, akan menjadi penutup dari rentetan perjalanan karya berbasis literatur analitik yang dikembangkan melalui karya induk besutan dan beradaptasi pada novel Jemari Jingga kembali dipentaskan pada bulan Juni 2025.

Besutan pertama karya Maling Sandal telah diproduksi sebanyak 4 gelaran dimulai dari tahun 2020 di kota Pekalongan, tahun 2022 di kota Bekasi, kota Bogor dan kota Bukittinggi yang kemudian berlanjut pada perjalanan besutan kedua karya JAM 12 pada tahun 2023 dan besutan ketiga karya Mantra Manusia pada tahun 2024 serta besutan keempat karya Seruling Santri yang digelar di awal tahun 2025 pada 4 - 5 Januari lalu.

Sebagaimana dari karya-karya sebelumnya yang selalu mendominasi tentang perjuangan cinta dalam dua kulminasi antara yang baik dan jahat melalui para tokoh-tokoh Srikandi Kanvas dalam siratan benang merah perjalanan kisah Jemari Jingga, tampaknya sekuel Matahari Malam akan menjadi sedikit berbeda penyajian dramatik nya dikarenakan pada pertunjukan teatrikal nanti yang akan membidani karya tersebut adalah Marcela Sendjaya yang notabene nya adalah murid mas Arief sebagai sutradara.

"Secara prinsip jam terbang, saya rasa Marcela sudah sangat layak untuk menjadi sutradara di sekuel akhir Jemari Jingga ini, dan saya sangat percaya jika Ia akan mampu selesaikan pertunjukan yang hebat dengan gayanya cenderung elementer teatrikal dalam menggarapnya nanti," ujarnya disela-sela sesi latihan. Secara khusus Arief Akbar menegaskan pula jika karya Matahari Malam ini adalah menjadi karya pelengkap di tahun 2025 mendampingi karya sebelumnya Seruling Santri dalam proses anniversary 30 tahun berkarya seni teater.

Adapun mengenai gaya penyutradaraan dan konsep penerapan pola tuang yang akan diterapkan oleh sutradara adalah tentang kesiapan para aktor yang terlibat dimana aktor aktor tersebut adalah cukup matang bila melihat pengalaman sebagai alumni Seruling Santri dan SAW di pertunjukan sebelumnya yang akan diberdayakan lebih dalam lagi secara teknis. Kesiapan teknis tentu saja meliputi tubuh, gerak, suara, respon dan, sementara kesiapan mental adalah emosi.

Dalam rangka mempersiapkan itu semua Marcela Sendjaya memberikan ruang kepada para aktor untuk melatih itu semua, tidak hanya persoalan teknis tetapi juga mental (kondisi batin, kesiapan batin). Beberapa kata kunci yang sering kita temui dalam metode Arief Akbar antara lain suasana hati, emosi, citra, karakter, momen kejujuran dan kebenaran. Semua itu menjadi keseluruhan dan menyatu dalam tubuh aktor tentunya melalui proses latihan yang panjang dan berkelanjutan.

Para aktor yang terlibat dalam produksi kali ini adalah M. Ukasah Farelly, Maulidya Dwi Andira, Aurellia Calista, Nazma Alifa, Nabilqis Inayatullah, Sri Sakinah Hawa Nur Wahidah, Destian Sendjaya, Kei Ricardo dan beberapa pelajar sedang dalam cast/audisi dari SMAS Taruna Andigha, SMK Putra Pakuan, SMAN 8, SMAN 9, SMAN 10 serta SMAS Regina Pacis Kota Bogor.

Matahari Malam rencananya akan dipentaskan oleh Komite Teater dan Film Yayasan Budaya Hanjuang Bodas yang bekerja sama dengan Dialog Jalanan pada bulan Juni 2025 mendatang di Gedung Kemuning Gading Balaikota Bogor dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Bogor yang ke-543.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun