Mohon tunggu...
DIALOG JALANAN
DIALOG JALANAN Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Dramawan

Acara Talk Show dan Berita Sastra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Estetika Teater Kolosal

1 September 2024   14:29 Diperbarui: 1 September 2024   14:59 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok-JST NEWS
Dok-JST NEWS

Membicarakan tentang seni teater akan merujuk pada bagaimana mengemas sebuah seni pertunjukan yang menggabungkan berbagai elemen dari cabang kesenian lainnya seperti seni musik, tari, koreo, seni instalasi, seni cahaya dan seni-seni lainnya karena sejatinya seni teater adalah rahim bagi kehidupan atau dengan pengertian yang sederhana Teater adalah ibu kesenian yang mencakup banyak elemen berkesenian.

Unsur keindahan sebagai kajian kultural estetika dalam berteater menjadi mutlak dan absolut diterapkan sebagaimana pada pola tuang berteater yang diterapkan oleh teaterawan Arief Akbar Bsa yang menggaris bawahi bab estetika berteater menjadi keharusan yang berpedoman pada logika, etika dan estetik bilamana mengemas sebuah pertunjukan teater berkualitas.

Sebagai teori seni, estetika membicarakan tentang tujuan penciptaan dan bagaimana karya seni itu dicipta, sehingga bisa memberikan suatu kenikmatan estetik.

Namun, tidak hanya keindahan suatu karya, tetapi mencakup segala hal yang berhubungan tentang kehidupan termasuk pola pikir, emosi, pengetahuan, kejiwaan dan lain-lain. Karena secara etimologis estetika dianggap sebagai hal-hal yang bisa diserap oleh panca indera manusia dan ini merupakan keniscayaan dalam berkehidupan sehari hari.

Dikutip dari novel Jemari Jingga karya Arief Akbar, Bsa, pengertian estetika adalah ilmu atau filsafat yang mempelajari segala sesuatunya tentang seni dan keindahan, serta bagaimana manusia bersikap mengenakan jubah wibawa berselimut kehormatan bersahaja sebagai implementasi wacana estetik pada tanggapan sosio kultural.

Dan, unik nya nya sebuah karya jurnalis mengembangkan sejumlah kalimat global multibahasa menjadikan titipan akhir hidup nya kelak penempatan , penempuhan nya resik.

#SabarTakBerbatas, #Alif Lam Lam Ha, diri privasi bersentuhan pada kajian alamiah mindset nya posting (bukan, etika jatuh-me jatuhkan), bagaimana mengubah paradigma edukasi positivisme pada rasa "ngroso abdi ne' sehat sederhana"(*).

Sedikit mengulik tentang teater kolosal, dimana Teater menjadi sebuah hiburan yang banyak dipilih.

Ada berbagai jenis teater, salah satunya adalah teater kolosal. Teater kolosal adalah sebuah teater yang mengangkat kisah yang terjadi pada masa lalu.

Biasanya mengangkat kisah-kisah tentang perjuangan, peperangan, maupun latar tentang zaman kerajaan.

Umumnya bila di Indonesia kisah yang terjadi pada jaman-jaman kerajaan Nusantara.

Selain itu, Menurut Nurindah (aktor teater Mantra Manusia) teater kolosal adalah teater yang mengangkat kisah-kisah tentang perjuangan, peperangan, maupun latar tentang zaman kerajaan, kolonial, hingga menembus batas tak berbatasan.

Bahkan, di masa modern saat ini, teater Kolosal masih menjadi hiburan yang banyak dipilih, hingga populer.

Secara gamblang dan garis besarnya tentang cakupan Estetika Teater Kolosal adalah kolaborasi yang mencakup dua sisi, bagaimana menyikapi kondisi lalu dan terkini dengan mengikuti laju perkembangan zaman (reduksi penerobosan; antara pemikiran & gen-z), apa saja yang di ambil di saat era 2024 - 2029 mendatang.

Tak menutup kemungkinan bilamana dikaitkan dengan konstelasi berpolitik yang berkembang di era disrupsi ini, peranan teater kolosal adalah menjadi jawaban sebagai pemersatu berbhineka tunggal ika yang mengusung serta mengedepankan proyeksi menuju generasi tua-muda tanpa mendahulukan kepentingan-kepentingan.
selain untuk kebaikan dan masa depan bangsa dan negara Indonesia.

Radit Indragunawan,

Sumber : JST-NEWS 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun