10/6/2024 - Pementasan teater pelajar dan pejabat bertajuk Mantra Manusia diundur bulan depan tepatnya pada 7 Juli 2024 yang sebelumnya di agendakan akan di pentaskan pada 22 Juni 2024. Menurut panitia penyelenggara perihal diundurnya pentas tersebut dikarenakan kesiapan dari para aktor yang belum sepenuhnya siap dan matang.
"Banyak diantara siswa-siswi dari SMK yang mengundurkan diri karena telah magang/kerja sehingga kami harus mencari aktor baru untuk menggantikannya. Belum lagi persoalan KBM menghadapi ujian yang secara tidak langsung para aktor diwajibkan untuk memprioritaskan kepentingan sekolah," jelas Yenni Muchdianti selaku pimpro.
Mengadopsi pertunjukan "Education Performance Concept" dalam pementasannya nanti akan menggelar 2 pertunjukan teater sekaligus sebagai acuan akademik dalam menggelar seni pertunjukan. Dimulai dari pentas bertajuk Dr. TAO yang akan disutradari oleh Angger Samudera dengan mengemas gaya realis simbolik disusul pertunjukan kedua karya Arief Akbar Bsa bertajuk Mantra Manusia mengusung gaya realis elementer. Dari 2 pertunjukan tersebut akan menjadi acuan gelaran teaternya nanti kepada para penonton yang akan diberikan lembar tugas seni pertunjukan saat hadir menyaksikan pertunjukannya dan mengisi lembar yang sudah disediakan oleh penyelenggara dimana hal ini menjadikan bekal diterbitkannya sertifikat bagi para penonton.
Merujuk pada pementasan teater sebelumnya yang selalu menggandeng wakil walikota Bogor Dedie A Rachim, pada pementasan kali ini pun masih menempatkan beliau sebagi guest aktor di samping melibatkan juga aktris cilik Calista Edelecia serta aktris FTV Putri Safitri panitia menjelaskan pula keterlibatan aktor layar lebar Osga Novski dan Intan Juwita yang akan memandu seremonial MC pada gelaran pentas teater Mantra Manusia nanti.
Adapun pihak sekolah yang dilibatkan dalam pentas teater tersebut adalah SMAN 2, SMAS Kosgoro, SMAS YPHB, SMKN 3, SMK Taruna Andigha dan SMK Bina Informatika kota Bogor.
Lebih lanjut panitia menerangkan nama-nama para aktor dari kalangan pelajar SMA dan SMK tersebut yang begitu konsisten dan antusias dalam mengikuti jadwal latihannya seperti Nikesha Anindya berperan sebagai Prameswari, Nurindah sebagai Triasmi, Naufal Fernanda sebagai Jalapati, Clarisha Indriyani sebagai Langginis, Ratu Glaeshia sebagai Pramesti, Marcela Sendjaya dan Adhila Pramesti sebagai Narator, Qinthary Tatsbita sebagai Nyi Guru Wardani, Raisya Alika sebagai Sulastri, Meitsa Elena sebagai Sulasmi, Atha Nur Khairan sebagai Janggaraja, Rizki Maulana sebagai Kalonggade, Khaerunnisa Maulidia sebagai Sangkawuni, Destian Sendjaya, Devi SR, Ismy Hemas, Fabian Thirdy, Wanda Hamidah dan Tyas Mutiani yang akan mengisi peran sebagai Ploter.
Sedangkan para aktor yang akan mengisi pada pentas teater Dr. TAO adalah Cinta Aluwih, Aura Neoliffa, Sakha Ghazi, Abiyyu Tsaqif, Karin Herlina, Faris Rizki, Excel, Oktavia Ratunadia, Andara Faraswati, Indri Bunga, Nadzira Salimah, Davina Jaizati, Cut Naziratul Aula, Aqiela Kheisya, Raden Ikram, Fathir Ramadhan dan Benjamin Ardiansyah.
Untuk team penari yang terlibat adalah Samba Damanik, Intan Aulia Ramadhani, Cinta Ivena, Zalza Zafira, Siti Nurlaila dan Shakila Ramadhani. Sedangkan untuk penyanyi melibatkan siswa-siswi SMAS Kosgoro Muhammad Afif Afnantiarsyah dan Elsyafina Nur Octavia Suherman.
Lebih lanjut menurut keterangan dari Handi Sutriyana selaku humas menjelaskan pada pementasan kali ini yang diselenggarakan oleh yayasan budaya Hanjuang Bodas bekerja sama dengan Samudera Teater akan menyajikan cerita tentang mantra-mantra kuno yang akan menghidupkan sebuah boneka menjadi manusia. "Terlepas kontroversial secara logika, biarkan saja nanti para penonton yang akan menilainya," ucapnya.
Pentas teater Mantra Manusia dan Dr. TAO ini akan dipentaskan di gedung Kemuning Gading Balaikota Bogor pada 7 Juli 2024 pukul 14.00 Wib dan 19.00 Wib nampaknya akan menjadikan referensi baru dalam menggelar seni teater dengan mengadopsi "Education Performance Concept" menjadi acuan akademis dan menggiatkan serta meramaikan disiplin teater kepada para pelajar dan pejabat untuk semakin sering dipentaskan secara umum dan meluas dengan mengangkat sisi-sisi budaya lokal agar tidak tergerus oleh pesatnya globalisasi budaya asing.
Red-Radit Indragunawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H