Dilansir dari laman Suaka Sastra Indonesia, Umar Tadjuddin menjelaskan vitalisasi peran yang diberikan kepadanya lantaran Wawa berpotensi mampu menciptakan struktur dramatikmya menjadi hidup mengikuti alur plot per plotnya.
Atmosfir totalitas dalam mengusung sebuah pementasan teater oleh SMK Bhakti Kartini memanglah patut diacungi jempol terlihat dari banyaknya siswi yang terlibat seperti Isyana Giska Ifelia, Intan Natarisa, Mirda Ristia R, Amanda Tripratiwi, Kayla Citra P, Naylah safarah, Britania Aura, Vidia Anjani, Syifa Anggraini, Rischya Azalia, Rara Kiasatina H A. Rifa Felisha, Bulan Henmalia, Airin Safitri, Evita Ayu P dan Nova Lestari.
Pementasan teater dengan melibatkan para pelajar menjadi bagian penting pada sebuah seni pertunjukkan adalah sarana yang paling tepat dan efesien dalam pembekalan kesiswaan untuk mengenal potensi kemampuan diri. Hal ini tentu akan memacu kolektifitas kemandirian siswa-siswi menjadi tertanam kuat dikemudian hari saat berbaur dengan masyarakat luas pasca sekolah.
Semoga saja kegiatan-kegiatan semacam ini akan selalu digiatkan dan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk memprioritaskan kegiatan kesenian yang sejajar dengan kegiatan olahraga tanpa tebang pilih.
Koresponden --- Radit Indragunawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H