Mohon tunggu...
Ahmad Sofyan
Ahmad Sofyan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Arsitek dan desainer web freelance yang suka nulis dan ngeblog. Mantan kolumnis majalah INTELIJEN.\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi, Jacob Soetoyo, dan Trilateral Commission

17 April 2014   00:15 Diperbarui: 4 April 2017   17:21 2871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


  1. Keberhasilan uji materil UU Migas yang mengatur bagi hasil dan hak mayoritas pengelolaan. Aksi ini dilakukan pakar hukum, Prof. Yusril Ihza Mahendra dan diluluskan oleh Mahkamah Konstitusi.
  2. Ditetapkannya regulasi baru yang melarang ekspor bahan mentah. Sikap ini jelas membuat gerah para investor asing di Indonesia, terutama Amerika (Freeport) dan Jepang. Mereka menolak membangun smelter di Indonesia, Jepang bahkan mengadukan tindakan Indonesia kepada WTO.

Pasca SBY

Fihak liberal tentu menginginkan kepentingannya tetap aman di Indonesia. Karena itu mereka mencari-cari siapa kira-kira kandidat yang menurut mereka ramah terhadap kepentingan mereka.

Jika pertemuan di rumah Jacob adalah bagian dari transaksi kepentingan, maka sosok Jacob yang anggota Trilateral jelas merupakan kepanjangan tangan para trilateralis (Amerika, Eropa, Jepang) di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan hadirnyaDubes AS dan Inggris di pertemuan Senin malam tersebut.

Jadi , omong kosong jika pertemuan itu tidak bermuatan politik-ekonomi. Jelas itu dagang kepentingan, kelompok Trilateral menginginkan amannya pasar mereka di Indonesia. Sementara partai dan capresnya, ingin memastikan dukungan (politik dan materil) sebagai usaha mengukuhkan misi jelang Pilpres Juli 2014 nanti.

Lalu sampai kapan kita harus berada diketiak mereka? Selama masih ada orang-orang yang bermental budak, selama masih ada orang yang tega menggadaikan kepentingan nasional demi keuntungan kelompoknya, selama tidak ada keberanian untuk berkata TIDAK, selama itu pula NKRI tidak akan pernah mencapai kata MERDEKA.

MERDEKA adalah jargon yang selalu diteriak-teriakan Megawati dan PDIP sejak mereka ditindas Soeharto dulu. IRONI

Baca Juga :

Dosa-dosa Politik Para Jenderal yang Belum Terbayar

Rujukan


  1. "David Rockefeller". Trilateral Commission. Retrieved 14 March 2013. http://www.trilateral.org/go.cfm?do=Page.View&pid=21
  2. Daniel Estulin, The Bilderberg Group, (Independent Publishers Group, 2005), hal. 138
  3. Majalah TIME, No. 18 Vol. 150, 3 November1997

[i] Ibid.,

[ii]Lihat Majalah TIME, No. 18 Vol. 150 1997, 3 November

1997, http://www.time.com/time/magazine/1997/int/971103/asia.how_to_kill_a.html atau http://www.mailstar.net/asia-crisis.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun