Mohon tunggu...
Kemas akbarsahdial
Kemas akbarsahdial Mohon Tunggu... Editor - Hanya pelajar santuy

ga santuy ya tetep santuy

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Novel "Si Anak Spesial" Tere Liye

29 Januari 2020   19:19 Diperbarui: 9 April 2021   15:46 14531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover novel Si Anak Spesial karya Tere Liye (Dok. Republika)

Judul : SI ANAK SPESIAL
Penulis : Tere Liye
Editor : Ahmad Rivai
Penerbit   : Republika Penerbit
Tebal Buku   : 333 halaman
Cetakan  : I
Kota Terbit    : Jakarta
Tahun Terbit      : Desember 2018
ISBN : 978-602-5734-44-1
Harga   : Rp 70.000

Novel ini menceritakan bagaimana masa kecil Burlian. Cerita ini dimulai dengan cerita Mamak tentang hari kelahiran Burlian si anak spesial. Diceritakan bahwa seminggu sebelum Burlian lahir ada kejadian menakutkankan yang terjadi. Kejadian itu berhubungan dengan kuburan belakang rumah mereka yang angker. Setelah selesai mendengar cerita tersebut, keempat anak-anak Mamak tersebut nampak ketakutan. Karena Mamak menceritakan kisah tersebut bermula dari pertengkaran Amelia dan Burlian.

Setelah beberapa waktu datanglah para insinyur yang berasal dari Jakarta ke kampungannya untuk melakukan eksplorasi geologis tentang keberadaan minyak bumi di kampung itu yang berakhir dengan mengecewakan.

Cerita yang disampaikan dalam novel ini  Kebanyakan adalah peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam hidup Burlian. Seperti misalnya tentang teman sekolahnya yang bernama Ahmad. Awalnya Burlian mengira Ahmad adalah anak yang pemalu. 

Namun setelah mulai dekat dengan Ahmad, ia menyadari bahwa Ahmad memiliki bakat  dalam hal  sepak bola sampai dijuluki Maradona kampung. Namun akhir dari kisah Ahmad tidaklah bahagia karena saat ia akhirnya menemukan sebuah kebahagian kecil dalam hidupnya takdir berkata lain ia harus pergi selamanya karena digigit ular cobra.

Banyak sekali cerita seperti ketika Burlian menunggu durian jatuh di kebun bersama Bakwo Dar, cerita masuknya program SDSB ke kampung, cerita tentang Pak Bin yang selama 25 tahun pengabdiannya sebagai guru belum juga diangkat menjadi PNS, awal pertemuannya dengan Nakamura-san, mengenai seberapa besar cinta Mamak, pemilihan kepala kampung, tentang robohnya sekolah, serta bagaimana ketika mengintip putri mandi juga kejadian ketika ABRI masuk desa. Setiap kejadian yang terjadi dari hidup Burlian memberikan kita banyak sekali pengertian hidup yang mungkin luput dari pemahaman kita.

Cerita pada novel ini diakhiri dengan menyebutkan 10 tahun setelah peristiwa-peristiwa penting itu berlalu, saat itu Burlian sedang berada di Pelabuhan Kapal Tokyo. Burlian menceritakan selama masa 10 tahun itu ia belajar banyak hal dari potongan masa kecilnya di kampung. Dan akhirnya kisah ditutup dengan pertemuannya dengan Keiko-chan.

Kelebihan novel:

1.Cerita yang sangat keren yang bisa mengingat masa kecil kita.

2.Mempunyai banyak sekali pesan moral yang ada di dalam cerita nya.

3.Tidak membosankan karena banyak terdapat cerita cerita lucu.

Kekurangan novel:

Menurut saya kekurangan pada novel ini adalah tidak cocok untuk semua umur.

Ada kalimat favorit saya di dalam novel ini:

  • "Waktu-lah yang menjadi saksi semua proses itu. Sang Waktu yang Tidak akan pernah tua, berhenti, atau berubah. Nooit verloren, Tidak akan pernah kalah dari apa pun." ---Wak Yati kepada Burlian (halaman 66).
  • "Jangan pernah menyerah.... Jangan pernah berhenti percaya ..." (halaman 166)

Peresensi:Kemas akbar sahdial

Pelajar SMAn 1 Pandeglang

Dialakbar.da@gmail.com

Norek: 006201126609506

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun