2. Tekanan  Emosional
Berinteraksi langsung dengan pasien yang sakit parah atau bahkan berada di ujung ayat seringkali menjadi tantangan emosional pada seorang perawat. Mereka harus tetap profesional meskipun secara pribadi mungkin merasa tertekan atau sedih.Â
3. Resiko Kesehatan
Sebagai garda terdepan dalam perawatan pasien, perawat sangat rentan terhadap paparan penyakit menula, terutama saat terjadi wabah. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang kurang memadai dapat meningkatkan resiko ini.
Perawat adalah kunci pelayanan kesehatan yang memiliki peran tak tergantikan dalam menjaga kualitas perawatan pasien. Dengan kompetensi profesional, dedikasi tinggi, dan empati yang mendalam, perawat menjadi penghubung antara kebutuhan medis dan aspek kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan.
Namun, peran ini tidak terlepas dari berbagai tantangan, mulai dari beban kerja yang berat, tekanan emosional, hingga resiko kesehatan yang didapatkan. Tantangan ini jika tidak ditangani dengan baik, dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yang mereka berikan.
Oleh karena itu, semua pihak mulai dari institusi kesehatan, pemerinta, Â hingga masyarakat, perlu mendukung perawat dalam melaksanakan tugasnya. Investasi pada pendidikan, pelatihan, kesejahteraan, dan pengakuan terhadap profesi perawat adalah langkah penting untuk memastikan mereka dapat memberikan pelayanan terbaik. Dengan kolaborasi yang baik, perawat dapat terus memberikan dampak positif yang besar pada sisitem kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H