Mohon tunggu...
Diajeng Oktavianingrum
Diajeng Oktavianingrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kajian Semantik: Makna Metafora Lirik Lagu "Tikus-tikus Kantor" oleh Iwan Fals

18 Desember 2020   22:57 Diperbarui: 18 Desember 2020   23:07 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Lagu merupakan ragam suara yang berirama ( bercakap, bernyanyi, membaca, dan sebagainya. Terkadang lagu dijadikan teman oleh orang-orang  untuk menemani saat berolahraga, mengerjakan tugas, bahkan  sebagai pelarian saat hati sedang galau.

Namun dibalik kemanfaatannya yang positif, tidak jarang sebuah lagu dijadikan sebagai media untuk mengeluarkan aspirasi baik dari masyarakat maupun dari pencipta lagu itu sendiri.

Lagu "Tikus-tikus Kantor"  yang dipopulerkan oleh  Iwan Fals dimuat dalam album Ethiopia yang dirilis pada tahun 1993.  Lagu ini begitu banyak disukai berbagai macam kalangan mulai dari anak muda hingga orang dewasa.

Namun, tahukah kalian bahwa kata " tikus-tikus kantor" bukanlah merujuk pada binatang pengerat berkaki empat yang ada di kantor, melainkan mempunyai makna berbeda.  

Semantik dan Metafora

Menganalisis sebuah makna,  termasuk ke dalam kajian semantik. Sebelum menganalisis maknanya kita harus tahu terlebih dahulu, apa itu semantik?

Semantik dapat didefinisikan sebagai bidang linguistik yang mengkaji arti bahasa. Crystal ( 2008: 428) dalam A Dictionary of Linguistics and Phonetics, yaitu bahwa semantic adalah " a major branch of linguistics devoted to the study of meaning in language ( Subuki, 2011: 4).

Metafora  merupakan  analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya. Sebagai bentuk perbandingan langsung, metafora tidak mempergunkan kata: seperti, bak, bagai, bagaikan, dan sebagainya sehingga pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua (G. Keraf, 1992: 139)

Analisis Makna Metafora 

Dalam  lirik lagu " Tikus-tikus Kantor"  jika kita amati ada dua hewan yang dijadikan simbol yakni, tikus dan kucing. Simbol  tikus dalam lirik tersebut  mempunyai  makna " manusia yang merugikan orang banyak" . Sedangkan simbol kucing mempunya makna " manusia yang membasmi para tikus. 

Dalam rantai makanan binatang kucing merupakan predator bagi tikus, sehingga dapat disimpulkan bahwa tanda kucing di sini menggambarkan musuh dari si tikus. Simbol  kucing di sini mewakili tokoh manusia yang mempunyai tugas menegakkan keadilan dengan meringkus oknum-oknum nakal tersebut.

Dalam lagu ini tikus mewakili para koruptor dan kucing mewakili petugas pemberasan korupsi yang pada saat ini instansinya disebut dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Kisah usang tikus-tikus kantor
Yang suka berenang di sungai yang kotor
Kisah usang tikus-tikus berdasi
Yang suka ingkar janji lalu sembunyi

Di balik meja teman sekerja
Di dalam lemari dari baja

Tikus  berdasi yang berada di kantor  merupakan hewan yang suka bersembunyi, rakus, dan teramat pintar. Sifat-sifat tikus yang tergambar dalam lirik lagu di atas merujuk pada para pejabat yang kerja disebuah instansi pemerintaH yang suka melakukan korupsi atau sebutan kerennya koruptor. Para pejabat suka ingkar janji dan menutupi keburukannya dengan bersembunyi. . Bahkan mereka saling tuding melempar kesalahan dengan teman sekantornya.

Kucing datang cepat ganti muka
Segera menjelma bagai tak tercela
Masa bodoh hilang harga diri
Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi

Kucing atau para lembaga yang memberantas korupsi dikatakan memiliki muka dua yang dalam artian munafik. Mereka mudah berganti-ganti sifat. Mereka tidak selalu bersih, mereka suka tergiur dengan sogokan  manja dari pelaku korupsi.

Tikus-tikus tak kenal kenyang
Rakus, rakus, bukan kepalang
Otak tikus memang bukan otak udang
Kucing datang tikus menghilang

Tikus-tikus tak kenal kenyang/ Rakus, rakus bukan kepalang/ otak tikus memang bukan otak udang. kalimat-kalimat itu merefleksikan para koruptor yang tidak pernah kenyang dengan hasil korupsinya,  mereka selalu merasa kurang dan ingin terus melakukan korupsi.

Biasanya para koruptor ini memang diilhami otak yang pintar, saking pintarnya mereka dengan mudah membohongi masyarakat dan bersembunyi menutupi keburukannya. Bahkan mereka saling tuding melempar kesalahan dengan teman sekantornya. Namun saat para KPK datang mereka menghilang tidak meninggalkan jejak.

Kucing-kucing yang kerjanya molor
Tak ingat tikus kantor datang menteror
Cerdik, licik, tikus bertingkah tengik
Mungkin karena sang kucing pura-pura mendelik

Kucing-kucing yang kerjanya molor bermakna, para lembaga pemerintah yang pura-pura tidak tahu karena disogok dengan uang yang jumlahnya banyak atau mereka yang hanya duduk manis memakan gaji buta.

Mereka seakan lupa dengan kasus korupsi yang menjerat bangsa kita, dan akhirnya para koruptor dengan otaknya yang cerdik, licik, dan gayanya yang tengik  berkeliaran bebas.menghirup udara segar.

Tikus tahu sang kucing lapar
Kasih roti jalan pun lancar
Memang sial sang tikus teramat pintar
Atau mungkin si kucing yang kurang ditatar

Tikus tahu sang kucing lapar Pada koruptor  tahu terkadang para KPK butuh uang. Sehingga para koruptor dengans senang hati memberi mereka roti yang bermakna uang, demi mereka terbebas lancar dari jerat hukum yang menunggu mereka.

Para koruptor sangat amat pintar untuk menutupi semua kebusukannya segala cara ditempuhnya agar keburukannya tertutupi dengan rapi, atau terlalu mudahnya para kucing untuk menerima uang sogokan dari para koruptor.

Secara garis besar lagu ini memberikan pesan dan makna yang dalam bagi bangsa Indonesia. Dalam peringkat dunia.  Indonesai adalah negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Korupsi atau mencuri uang merupakan tindakan kejahatan yang menyengsarakan rakyat dengan cara menyalahgunakan uang untuk kepentingan pribadi.

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya raya Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia, namun harus disayangkan masih banyak tikus-tikus kantor yang berkeliaran dan para kucing yang molor dengan nyenyak.

Sumber Refrensi 

Subuki, Makyun. 2011.  Semantik: Pengantar Memahami Makna Bahasa. Jakarta: Transpustaka

Keraf, G. (1992). N. In Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Nugrahanstya Cahya Widyanta MAKNA METAFORIS YANG TERKANDUNG DALAM LAGU 

"TIKUS-TIKUS KANTOR" KARYA IWAN FALS media.neliti.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun