2. Menggunakan Konjungsi Temporal
"Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri." Konjungsi "setelah" menunjukkan urutan waktu.
3. Menggunakan Kalimat Tak Langsung
"Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh." Ini mencakup kalimat yang melibatkan pernyataan tanpa mengutip langsung.
4. Menggunakan Kata Kerja Mental dan Material
-Kata Kerja Mental: "Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk." (menunjukkan proses berpikir atau perasaan).
-Kata Kerja Material: "Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit." (menunjukkan tindakan fisik).
5. Menggunakan Kata Sifat
"Banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit." Kata "pahit" merupakan kata sifat yang menjelaskan jenis buah.
6. Menggunakan Kata Kiasan/Majas
"Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan." Frasa "merebut kembali" mengandung makna kiasan terkait usaha untuk  mengembalikan kekuasaan.
Modifikasi Teks
Pada suatu masa di abad ke-14, cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Majapahit, yang akan menjadi lambang kejayaan. "Bagaimana kita bisa mendirikan kerajaan ini di tengah kekacauan?" tanya Raden Wijaya, wajahnya dipenuhi kecemasan, kepada sahabat-sahabatnya, Sora, Nambi, dan Ranggalawe.
Setelah runtuhnya Kerajaan Singasari akibat pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292, Raden Wijaya dan ketiga sahabatnya terpaksa melarikan diri. "Jangan khawatir, kita akan menemukan jalan," ucap Raden Wijaya, berusaha menenangkan hati mereka. Di hutan, mereka bersembunyi dari kejaran musuh, saling mendukung dalam masa-masa sulit.
Di desa Kudadu, mereka disambut oleh kepala desa. "Kami akan membantu kalian, Raden," kata kepala desa itu dengan tulus. Berkat dukungan ini, Raden Wijaya berhasil berlindung di Sumenep, di rumah Arya Wiraja. "Kau adalah harapan bagi kami," Arya Wiraja menyatakan, menatap Raden Wijaya dengan penuh harapan.
Akhirnya, Raden Wijaya diperbolehkan membuka hutan Tarik dan mendirikan desa baru. "Tempat ini akan kita namai Majapahit," ujarnya, terinspirasi dari pohon maja yang tumbuh di sana. "Pohon ini mungkin berbuah pahit, tetapi dari kepahitan inilah kita akan tumbuh."