Semenjak penyebaran covid -19 di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan proses belajar - mengajar, sehingga proses belajar mengajar yang semulanya bertatap muka kini beralih ke pembelajaran daring.
Dampak ini juga berpengaruh pada kalangan mahasiswa, untuk menindak lanjuti pencegahan covid - 19 pihak akademik menetapkan perkuliahan dilakukan secara daring.Kuliah daring menjadi perbincangan dikalangan mahasiswa yang menuai pro dan kontra.
Yang menjadi topik atau pembahasan disini merupakan suka dan duka dari kuliah daring itu sendiri, karena sebagian atau hampir seluruh mahasiswa  pasti sedang membicaran hal tersebut, mungkin salah satu dari kalian pernah merasakannya.Berikut merupakan sebagian ulasan suka dan duka kuliah daring.
Suka;
1.Tidak harus berangkat ke kampus, apalagi bagi mereka yang mempunyai jadwal kuliah pagi(ya iyalah kan lockdowm alias #dirumah saja).
2.Tidak usah mandi pagi karena takut telat masuk kuliah.
3.Mengerjakan tugas sambil ngopi dan ngemil.
4.Kuliah sambil rebahan( ini yang paling disukai bagi kaum yang suka rebahan).
Baik, sekarang kita beralih ke bagian duka nya;
1.Tidak dapat uang harian.
2.Tugas yang begitu banyak sehingga menumpuk dan deadline nya cepat(auto mumet + puyeng).
3.Beli kuota lebih cepat (maklum ngak punya wifi dirumah)dan lebih cepat juga habisnya.
4.Menjadi pejuang dadakan (eits, bukan pejuang cinta loh ya....)melainkan pejuang jaringan internet bagi mereka yang rumahnya susah sinyal.
Fixy, jadi saking menipisnya kuota dan tugas online yang tak ada ujungnya, ada sebagian mahasiswa yang menuntut pembiayaan kuota internetnya kalau tidak refund UKT 50%.
Dengan adanya kuliah daring jam kuliah pun menjadi tidak menentu, apalagi bagi para mahasiswa yang tidak mempunyai peralatan yang mendukung seperti;leptop, komputer, serta jaringan yang lemot membuat komunikasi saat diskusi dirasa kurang efektif serta pengumpulan tugas yang sangat singkat selama kuliah daring tersebut.
Kami mengharapkan dosen memberikan pemahaman mengenai mata kuliah, bukan malah memberi tugas dengan skala yang banyak dan besar, banyak metode yang dapat digunakan selain memberikan tugas yang mana tugas tersebut belum tentu dipahami oleh mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H