Mohon tunggu...
diajenggustin
diajenggustin Mohon Tunggu... Akuntan - staff konsultan pajak

kuliah dengan magang

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Dampak adanya Beauty Privilage

16 Desember 2024   15:50 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:25 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi Beauty Privilage

  Beauty privilege adalah istilah yang merujuk pada hak istimewa yang diberikan kepada seseorang karena penampilan fisiknya yang menarik. Istilah ini merupakan gabungan dari kata "beauty" yang berarti cantik atau indah, dan "privilege" yang berarti hak istimewa atau keistimewaan. Beauty privilege dapat terjadi di berbagai lingkungan, seperti dunia pendidikan, dunia pekerjaan, lingkungan keluarga, dan lingkungan pertemanan. 

  Beauty privilege, atau keuntungan yang diperoleh individu karena penampilan fisik yang dianggap menarik, memiliki dampak yang luas dan beragam dalam masyarakat. Fenomena ini menciptakan dinamika sosial yang kompleks, di mana individu dengan penampilan menarik sering kali mendapatkan perlakuan lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan, sementara mereka yang tidak memenuhi standar kecantikan sering kali mengalami diskriminasi.

  Perlakuan tidak adil terhadap individu yang tidak memenuhi standar kecantikan disebut beauty privilege atau privilese kecantikan. Perlakuan ini dapat berupa diskriminasi, dikucilkan, atau dianggap berbeda.  Berikut adalah beberapa contoh pengalaman diskriminasi beauty privilege dalam kehidupan sehari-hari: 

  • Di Tempat kerja

Orang yang dianggap menarik cenderung mendapat perlakuan lebih baik, dipandang lebih positif, dan lebih mudah mendapatkan pekerjaan atau naik jabatan. Banyak lowongan pekerjaan yang mencantumkan syarat penampilan fisik yang menarik, seperti pada posisi frontliner. 

  • Di Lingkungan Keluarga

Orang yang dianggap menarik akan dipuji dan dijadikan bahan perbandingan dengan anggota keluarga lainnya.

  • Di Lingkungan Pertemanan

Orang yang dianggap menarik akan diterima dalam suatu circle pertemanan, sedangkan yang tidak akan mendapatkan body shaming.

Tekanan Mental Dan Emosional

   Tekanan untuk selalu tampil menarik dan memenuhi ekspektasi sosial dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap individu, terutama di kalangan remaja. Tekanan ini sering kali berasal dari berbagai sumber, seperti keluarga, teman sebaya, dan media sosial, yang membentuk standar kecantikan yang tidak realistis.Salah satu dampak utama adalah gangguan dismorfik tubuh, di mana individu merasa cemas atau takut berlebihan terhadap penampilan fisik mereka. Perbandingan yang terus-menerus dengan orang lain dapat mengurangi kepercayaan diri dan menyebabkan ketidakpuasan terhadap tubuh, yang berujung pada masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan makan.Media sosial memperburuk situasi ini dengan menampilkan citra ideal yang sering kali tidak realistis. Penggunaan filter dan editing membuat pengguna merasa tertekan untuk memenuhi standar tersebut. Body shaming, atau merendahkan penampilan orang lain, juga menjadi masalah serius yang dapat menyebabkan rasa malu dan rendah diri.Secara keseluruhan, tekanan untuk tampil menarik menciptakan tantangan besar bagi individu. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan isu ini dan mendorong penerimaan diri serta keberagaman dalam penampilan fisik.  

  Kecemasan dan stres yang dialami individu akibat beauty privilege adalah masalah yang semakin umum. Bagi mereka yang dianggap menarik, ada tekanan untuk selalu memenuhi standar kecantikan yang tinggi, yang dapat menyebabkan kecemasan berlebihan dan perilaku perfeksionis. Mereka merasa harus terus tampil sempurna, sehingga mengalami stres kronis.Sebaliknya, individu yang tidak memenuhi standar kecantikan sering merasa diremehkan atau dihakimi, yang dapat mengarah pada rasa rendah diri, kecemasan sosial, dan depresi. Penelitian menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap tubuh meningkat di kalangan mereka yang merasa tidak memenuhi ekspektasi kecantikan.Media sosial memperburuk situasi ini dengan menampilkan citra ideal yang tidak realistis, memperkuat perbandingan negatif dan meningkatkan rasa tidak puas terhadap diri sendiri. Secara keseluruhan, tekanan untuk memenuhi standar kecantikan akibat beauty privilege dapat menyebabkan dampak psikologis serius. Meningkatkan kesadaran akan isu ini dan mendorong penerimaan keberagaman penampilan fisik sangat penting untuk mengurangi dampak negatif tersebut. 

Dampak Positive Beauty Privilage 

  1. Peluang Karier yang Lebih Baik: Individu yang dianggap menarik sering kali mendapatkan pekerjaan, promosi, dan gaji yang lebih tinggi.
  2. Hubungan Sosial yang Lebih Luas: Penampilan menarik memudahkan individu membangun jaringan sosial dan mendapatkan dukungan dari orang lain.
  3. Meningkatkan Kepercayaan Diri: Memiliki penampilan sesuai standar kecantikan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan profesional.
  4. Motivasi untuk Merawat Diri: Kesadaran akan beauty privilege mendorong individu untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan merawat penampilan mereka.
  5. Peningkatan Produktivitas: Individu menarik sering kali lebih sukses dalam keterampilan sosial, yang dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja.

Dampak Negative Beauty Privilage

  • Standar kecantikan yang tidak sehat : Beauty privilege dapat membentuk standar kecantikan yang tidak sehat dan membuat           orang merasa minder jika tidak memenuhi standar tersebut. 
  • Diskriminasi dan ketidaksetaraan : Orang yang tidak memenuhi standar kecantikan akan diperlakukan tidak adil, dikucilkan, atau dianggap berbeda. 
  • Tekanan mental dan emosional : Untuk memenuhi standar kecantikan, orang akan melakukan berbagai cara yang dapat menyebabkan kecemasan, gangguan makan, dan kesehatan mental lainnya. 
  • Kekerasan simbolik : Beauty privilege dapat menjadi kekerasan simbolik, seperti bullying dan perasaan diasingkan 
  • Menutup kesempatan bagi orang lain : Beauty privilege dapat membuka kesempatan bagi beberapa orang, dan menutup kesempatan bagi orang lain. 

Menghadapi Dampak Beauty Privilage

1. Cara-cara untuk menyikapi beauty privilege secara positif :

  • Menerima diri sendiri: Cari hal-hal yang kamu sukai dari dirimu, seperti mata yang cantik, rambut yang sehat, dan bagian tubuh lainnya.
  • Merayakan keunikan diri: Tidak ada manusia yang sempurna, kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki menjadi keunikan tersendiri. 
  • Menghilangkan bias: Sadari bias yang kamu miliki terhadap orang-orang yang menarik secara fisik. 
  • Tidak membandingkan diri dengan orang lain: Jangan mudah membandingkan dirimu dengan orang yang mendapat keistimewaan karena parasnya
  • Menguasai keterampilan baru: Menguasai keterampilan baru dapat membantu kamu untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik. 
  • Menjaga pola hidup sehat: Perawatan wajah yang rutin dapat membantu kamu merasa lebih percaya diri. 
  • Mengubah perspektif tentang kecantikan: Hidup lebih dari sekadar cantik atau good looking.

2. pentingnya keberagaman dalam standar kecantikan

  Keberagaman dalam standar kecantikan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan menghargai keunikan setiap individu. Dengan merayakan berbagai aspek kecantikan, seperti warna kulit, bentuk tubuh, dan gaya berpakaian, individu dapat merasa terwakili dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.Generasi muda, terutama Gen Z, semakin menolak norma kecantikan tradisional dan merangkul keberagaman melalui gerakan body positivity. Industri kecantikan juga mulai beradaptasi dengan menampilkan model dari berbagai latar belakang, menciptakan representasi yang lebih realistis.Secara keseluruhan, keberagaman dalam standar kecantikan bukan hanya tentang penampilan fisik, tetapi juga tentang menciptakan ruang di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai. Mendukung keberagaman ini adalah langkah penting untuk membangun masyarakat yang lebih positif dan inklusif.

3. edukasi masyarakat tentang dampak negative beauty privilage

  Edukasi masyarakat tentang dampak negatif beauty privilege sangat penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu ini. Beauty privilege dapat menyebabkan fokus berlebihan pada penampilan, di mana individu dinilai berdasarkan fisik daripada kemampuan dan kualifikasi mereka. Hal ini dapat menghalangi pengembangan potensi dan menciptakan diskriminasi terhadap mereka yang tidak memenuhi standar kecantikan.Dampak psikologis juga signifikan, dengan banyak individu mengalami tekanan mental, kecemasan, dan gangguan makan akibat ekspektasi sosial yang tinggi. Selain itu, beauty privilege mendorong standar kecantikan yang tidak sehat, meningkatkan ketidakpuasan terhadap tubuh.Untuk mengatasi dampak negatif ini, penting untuk mendidik masyarakat tentang keberagaman dalam kecantikan dan nilai-nilai positif lainnya. Mendorong representasi yang lebih luas dalam media juga dapat membantu mengubah persepsi tentang kecantikan dan mengurangi tekanan sosial terkait penampilan. 

Kesimpulan

  Beauty Privilage, atau keuntungan yang diperoleh karena penampilan fisik yang dianggap menarik, memiliki dampak signifikan baik positif maupun negatif. Secara positif, beauty privilege dapat meningkatkan peluang karier, memperbaiki hubungan sosial, dan meningkatkan kepercayaan diri individu. Namun, di sisi negatif, individu yang tidak memenuhi standar kecantikan sering mengalami diskriminasi, tekanan emosional, dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang keberagaman dalam kecantikan dan mengurangi dampak negatif dari beauty privilege. Masyarakat perlu mendorong penerimaan diri dan menghargai keunikan setiap individu untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil. 

  Beauty privilege adalah keuntungan yang diperoleh individu karena penampilan fisik yang dianggap menarik, dan dampaknya dapat bersifat positif maupun negatif.Secara positif, beauty privilege memberikan peluang karier yang lebih baik, meningkatkan kepercayaan diri, dan mempermudah hubungan sosial. Individu yang dianggap menarik sering kali mendapatkan perhatian lebih, yang dapat membuka akses ke berbagai kesempatan.Namun, di sisi negatif, beauty privilege dapat menyebabkan diskriminasi terhadap mereka yang tidak memenuhi standar kecantikan. Hal ini menciptakan tekanan untuk selalu tampil menarik, yang dapat mengarah pada masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan gangguan makan. Selain itu, beauty privilege juga memperkuat standar kecantikan yang tidak realistis dan menciptakan ketidakadilan dalam masyarakat.Untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang keberagaman dalam kecantikan dan mendorong penerimaan diri. Dengan demikian, diharapkan dampak negatif dari beauty privilege dapat diminimalkan dan setiap individu dihargai berdasarkan keunikan mereka. 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun