Maraknya kasus penyerangan yang terjadi bukan tentang agama, tapi tentang kemanusiaan.
Peristiwa penyerangan dilakukan oleh seorang pria bersenjata tajam, kepada umat katolik sedang beribadah di Gereja St Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kejadian itu terjadi pada Minggu (11/02/2018) waktu setempat.
Belakangan diketahui bahwa pelaku bernama Suliono (22). Pria asal Krajan RT 02 RW 01 Kandangan, Pesanggrahan Banyuwangi, Jawa Timur tersebut,  pernah menjadi santri di  Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin Payaman I, Magelang. Namun, hanya bertahan sampai lima bulan.
Peristiwa penyerangan ini tentu memberikan luka tersendiri bagi para jemaat yang menghadiri Misa pagi di Gereja Bedog. Â Maka, untuk berjaga-jaga, pihak gereja dengan tanggap segera membentuk tim untuk mengatasi trauma dan ketakutan psikologi yang dialami jemaat geraja.
Dikatakan oleh Pastur Gereja St. Lidwina, Yohanes Dwi Harsanto bahwa tim tersebut bernama Tim Trauma Healing. Tim tersebut bekerja sesuai dengan kebutuhan umat dan bekerja sama dengan beberapa psikolog untuk mengatasi trauma pada anak-anak dan ibu-ibu.
Satu hari setelah kejadian penyerangan, warga dan umat Gereja St. Lidwina Bedog mulai melakukan kerja bakti untuk membersihkan gereja. Di hari yang sama tiba-tiba viral foto perempuan berjilbab turut ikut membersihkan gereja. Hal ini seakan menyiratkan bahwa ternyata rasa kemanusiaan sesama manusia itu masih ada.
Menyikapi berbagai rentetan peristiwa yang terjadi terhadap Gereja Bedog St. Lidwina, tentu muncul berbagai spekulasi. Secara otomatis semuanya pasti akan disangkut pautkan dengan agama.
Segala pemberitaan tentang krisis toleransi akan mulai muncul ke permukaan. Baik motifnya memang agama atau bukan, namun jika ada kasus penyerangan umat beragama, tombol permikiran kita seakan sudah otomatis mengarah pada dendam antar agama.
Apalagi terkait kasus teror tentu, semua mata akan secara otomatis tertuju pada salah satu umat beragama. Sudah menjadi hal yang klise jika teroris diidentikkan dengan agama tertentu.
Memang bukan sesuatu yang mengejutkan jika semua penyerangan terhadap umat beragama selalu dikaitkan dengan agama. Namun, sebelum itu, perlu diketahui bahwa terror dan agama adalah dua hal yang bertolak belakang.