Dewasa ini jurnalisme multimedia memang lebih populer. Konvergensi berbagai format berita ini memberikan kesan menarik tersendiri bagi para pembacanya. Munculnya berbagai praktik jurnalisme multimedia di media online tentu bukan hal yang baru. Di Indonesia sendiri, sudah tidak terhitung lagi berapa banyak situs berita yang melakukan praktik jurnalisme media online. Namun, seiring dengan berjalannya waktu memang tidak ada perubahan yang signifikan. Situs berita online yang ada rata-rata serupa namun tak sama. Isi dan tampilan yang diberikan rata-rata sama, hanya judul saja yang berbeda. Apalagi dengan terpaan isu bahwa media online hanya menang cepat tapi kalah kualitas membuat banyak orang mulai meragukan kredibilitas dari media online.
Karena berbagai persoalan yang ada, Kumparan datang dengan menusung konsep dan tampilan baru. Kumparan hadir dengan inovasi penggabungan situs berita dan media sosial. Dengan tagline kolaboratif dan inovatif kumparan ingin memberikan sentuhan baru pada praktik jurnalisme multimedia. Lantas apakah benar seperti itu adanya?
Dalam analisis ini penulis mengunakan beberapa kriteria, seperti konten, navigasi, fungsional, audio/video, interaksi, dan tautan dari sumber macloo.com. Berikut analisisnya:
Navigasi
Fungsional
Secara fungsional kumparan sangat mudah digunakan. Ketika pertama membuka kumparan.com untuk pertama kali, pembaca sudah dimudahkan dalam hal memilih berita yang ingin dibaca. Dalam setiap berita yang dipost kumparan sudah menyertakan tag seperti news, pendidikan, lifestyle, lipsus, dan lain sebagainya. Setiap linkterkait, trending topic, dan widget ber-link semuanya dalam keadaan yang baik. Semua tautan link tidak ada yang eror atau bahkan salah dalam memberikan tautan. Semua navigasi juga berfungsi dengan baik segingga memudahkan pembaca untuk membaca.
Audio/Video
Di beberapa pemberitaan atau tulisan artikel, memang ada beberapa yang menggunakan audio dan video, tapi ada juga yang tidak menggunakan. Salah satu berita yang menggunakan video adalah pemberitaan terkait Mangkuk Ayam Jago. Dalam publish pemberitaan tersebut, kumparan menyertakan satu video yang sengaja dibuat oleh video grafer dari kumparan. Terkait keberadaan video tersebut, menurut penulis video tersebut cukup berfungsi dalam memberikan ilustrasi dan pemahaman lebih tetang topik yang diangkat. Sebagai pelangkap dari sebuah pemberitaan, kumparan cukup bisa mengemas video atau audio yang ada agar tidak useless. Durasi video yang ada juga terkesan cukup singkat, anatara dua sampai tiga menit. Informasi yang disuguhkan dalam video juga sangat informatif dan sesuai dengan standart pemberian informasi dalam jurnalistik, yakni mencakup 5w+1h.
Interaksi
Dalam hal interaksi, sesuai dengan slogannya, kolaboratif, Kumparan juga menyediakan ruang partisipasi bagi pembacanya untuk menyalurkan pikiran. Dalam setiap pemberitaan terdapat tiga navigasi bagi pembaca, suka, komentar dan bagikan dibagian highlightberita. Kemudian masuk pada full artikel, maka dibagian paling bawah sendiri terdapat kolom komentar yang dibatasi hanya sampai 500 kata saja. Tapi, interaksi yang ada dalam kumparan hanya sekedar ruang bagi pembaca dan website saja, sebab sejauh yang saya lihat, pihak kumparan belum sempat memberikan balasan terkait interaksi yang ada, entah dalam bentuk apresiasi atau lainnya.
Kumparan merupakan salah satu webite berita tang cukup aktif memberikan tautan bagi pembacanya. Dalam satu pemberitan sekalu diberikan tautan terkait. Sehingga pembaca tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk mencari-cari berita sebelumnya. Namun, dalam tautan kumparan, tujuannya hanya untuk profit pribadi. Tautanya semua berasal dari kumparan sendiri, sehingga pengetahuan pembaca hanya terbatas pada kacamata radaksional kumparan. Tidak ada tautan dari website lain yang bisa mengeksplore pengetahuan pembaca.
Berdasarkan 10 berita yang sudah dibaca oleh penulis (tiga news, dua politik, tiga pendidikan dan dua lifestyle), secara keseluruhan penulisan isi berita kumparan cukup bagus. Setiap paragrafnya terdiri tidak lebih dari 100 kata, sehingga tidak membuat pembaca merasa bosan. Kemudian terkait Chunks,kumparan sudah cukup memenuhi, hanya saja kurang memperhatikan heading, bahkan cenderung tidak ada. Tapi untuk boldface dan listsudah ada, untuk list-nya sendiri Kumparan biasanya menggunkan bullets. Kemudian terkait konten, konten yang disuguhkan oleh kumparan sangat beragam. Dari segi brevity, rasanya memang jam terbang dan pengalaman itu mengalahkan segalanya. Karena jam terbang pendiri dan wartawannya sangat baik, jadi pemilihan diksi sangat rapi, penggunaan kata yang tidak penting juga sangat sedikit. Selain itu, dari struktur kalimat, penggunaan kaimat, makna dan pengulangan semua aman. Kumparan mengeamas tulisan isinya dengan sangat rapi dan tak bercela. Semuanya aman dan layak untuk dibaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H