Setiap orang tidak pernah punya kesadaran penuh akan apa yang di ucapkan-nya, di lakukannya dan juga di dengarnya. begitupun aku, kamu dan kita semua yg ada disini.
Karena itulah kita harus pandai-pandai membawa diri, sering instrospeksi akan apa yg sudah kita lakukan dalam seharian ini. sudah benarkah ? atau masih ada kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kecil yang tanpa sengaja kita lakukan. yang terkadang kita menganggap bahwa "ah itu hal yang lumrah, nama-nya juga obrolan ya ada saja yang di bahas, toh orangnya nggak denger"
nah itu dia....jangan pernah berfikir ketika kita membicarakan orang yang tidak kita kenal (*artis misalnya) mencaci, menghujat, berghibah tentang mereka itu suatu hal yang biasa. Â saya sangat sering mendengar, banyak orang membicarakan artis A yang selingkuh, kemudian di hujat, di caci, dikata-katain (*sesama teman ghibahnya) buat apa sih ? toh itu bukan urusan kita...iya kalo benar, kalo tidak kan itu malah timbul fitnah. mungkin mereka tidak mendengar apa yg kita ghibah-kan, tetapi jangan salah, ada Allah SWT yang senantiasa di sisi kita. ada malaikat pencatat amal yang ada di kiri kanan kita.
Kenapa sih harus menumpuk dosa kecil yang makin lama makin banyak. jika kita melihat berita seputar gosip, ya sudahlah kita cukup tahu saja, cukup beristighfar dalam hati "mudah-mudahan hal itu tidak terjadi dalam diri kita" tidak perlu kemudian di bawa ke ajang pergosipan di tempat kerja, atau cletukan-cletukan bernada sinis padahal kita sendiri tidak tahu apa berita itu benar atau tidak. Bahkan tak jarang, ada yg berteriak dan kasak kusuk "eh si ini selingkuh lho....si itu korupsi lho....ah dasar si itu mata kranjang...owh pantes si ini begini..begini...bla..bla...bla" Astaghfirulloh hal adzim. sebaik-baiknya orang adalah mereka yang perkataan-nya bermanfaat bagi orang lain.
Atau diam lebih baik bagimu dari pada berghibah ataupun mencela orang lain.
"Bergunjing adalah dosa yang lebih buruk dari berzina" (HR At-Tabrani)
Ada juga yang kasusnya begini. si A habis mendengar kalo artis B bercerai, trus gosip itu di bawa ke ajang perghibah-an, di caci " kenapa si si B itu bercerai ? ah pantes aja orangnya begini sih...matre sih...bla..bla...bla...dll" Â sekali lagi, beristighfarlah....kenapa harus mencaci, biarkan saja mereka yang bercerai menjalani masalahnya dengan sebenar-benarnya. tidak semua orang mendapatkan ujian hidup yang sama. harusnya kita yang tidak mengalami hal semacam itu harus banyak bersyukur. syukur-syukur Allah SWT tidak membalikan keadaan. gimana jika setelah kita mencaci dan berghibah seperti itu, sampai rumah, kita yang kenal masalah rumah tangga, apa masih bisa berkata yang menyakitkan tentang orang yg bercerai itu ?
Firman Allah SWT dalam surat Al Hujurat12 " wahai orang-orang yang beriman, jauhkanlah dirimu dari banyak berprasangka. sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah  perbuatan dosa. dan jangan pula saling memata-matai ataupun bergunjing satu ssama lain. adakah salah seorang di antaramu gemar memakan daging mayat saudaramu sendiri ? pastilah kamu merasa jijik. dan bertakwalah kepada Alloh. sesungguhnyanAllah maha menerima taubat  lagi maha penyayang"
Cukuplah bagi kita mendengar tanpa bereaksi. kalopun ada reaksi, giringlah menjadi reaksi positif, berdoa semoga yg terkena masalah bisa mendapatkan penyelesaian yang baik dan berdoa supaya kita tidak mengalami masalah yang sama.
Bagaimana Tips menghindari pergosipan ? "diajeng,kan kadang kita nggak enak kalo temen kita ngajak ngobrol pas kebetulan tentang gosip seseorang, gimana tuh caranya, masa kita diem aja, tar di kira gak gaul dunx, di kira sok suci dunx, trus kita jadi merasa nggak humble dalam pergaulan"
Hei saudariku......untuk menjadi orang yang mudah bergaul, tidak harus menanggapin obrolan gosip dengan gosip juga. cukuplah bagi kita berkata " owh aku ndak tah msalah itu" trus alihkan pembicaraan  ke arah obrolan yang lebih positif tentang anak misalnya atau tentang makanan, kuliner, tempat wisata,dll.
banyak cara untuk menghindar dosa-dosa kecil. buat apa kita pagi sore bersyujud, sholat. atau tiap minggu ke gereja, klenteng, pura dll.....kalo mulut kita masih berbisa ? percuma ibadah yang kita lakukan, toh pahala-nya terus di kikis oleh dosa-dosa kecil semacam itu yang terus menumpuk.
iya kalo bisa balance antara  ibadah dan dosa-nya, nah kalo lebih berat dosa-nya karena setiap hari tanpa sadar kita melakukan dosa-dosa kecil kan cilaka hidup kita. buat apa hidup kalo pada akhirnya mati masuk neraka.
Kalo kemarin kita bandel, ya sudah jangan di sesali yg penting hari ini kita bertaubat. Perumpamaannya  lebih baik dari bajingan menjadi kyai daripada dari kyai menjadi bajingan. dan lebih celaka lagi kalo dari lahir sampai mati tetap menjadi bajingan.....hahahaha...tragis amat hidupnya.
Untuk apa kita khusyuk sholat, khusyuk berdoa.... tapi mulut tidak bisa di jaga, pendengaran tidak bisa di saring, perbuatan selalu mengarah ke arah hal-hal yang negatif ? sayang dan sangat sayang sekali ibadah kita kalo perbuatan kita tidak kita jaga.
Maka dari itu, ayolah saudaraku kita saling mengingatkan. kalo aku yang hari ini tiba-tiba bergosip ya tolong tegur aku begitupun sebaliknya. aku menulis ini karena aku sedang menegurmu. karena aku sayang, maka aku peduli. jangan sampai hidup kita sia-sia karena hal-hal kecil. jangan sampai jalan kita tergelincir ke panasnya api neraka khanya karena kita terandung kerikil kecil dalam hidup ini.
semoga kita semua, mulai detik ini, bisa menjaga segala perbuatan, perkataan dan pendengaran kita untuk hal-hal yang lebih baik. Allah SWT bersama kita di manapun kita berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H