Proses pembelajaran adalah proses interaksi terhadap murid-guru, dan berkomunikasi secara langsunguntuk mencapai tujuan dalam belajar. Melalui pembelajaran anak dapat mengubah sikapnya mulai dari praktik hingga anak dapat membiasakan dalam kehidupan sehari-harinya.
Pembelajaran menjadikan anak yang mulanya tidak tahu apa-apa menjadi tahu, mulanya tidak memahami menjadi memahami, mulanya tidak mau komunikasi menjadi bisa berkomunikasi.
Selama masa pandemi covid-19 ini semua serba dirumah saja, bukan hanya pekerja saja yang harus dirumah tetapi anak didik  juga diharuskan untuk belajar dari rumah masing-masing. Pembelajaran dari rumah ini biasanya disebut dengan belajar daring atau online (dalam jaringan).
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan artikel ini membahas tentang apa saja penerapan evaluasi pembelajaran anak usia dini di TK Tashlihus sibyan?
Wawancara yang saya lakukan ini kepada salah satu pendidik di TK Taslihus sibyan. Tujuan dari wawancara ini untuk mengetahui apa saja jenis-jenis evaluasi yang diterapkan oleh pendidik kepada anak didik dalam proses pembelajaran di TK taslihus sibyan selama pandemi ini.
Mari kita simak artikel ini yuk..
Salah satu pendidik menjelaskan bahwa beliau biasanya menggunakan jenis evaluasi untuk proses pembelajarannya itu catatan anekdot, ceklis, portofolio, hasil karya, komunikasi anak didik dan pendidik, penilaian foto dan video saat pembelajaran daring, pemberian tugas.
Hampir semua penilaian diterapkan dan dilakukan, mulai harian, mingguan sampai bulanan. Tidak ada perbedaan terkait evaluasi pembelajaran pada anak yang dilakukan secara daring, akan tetapi pada saat daring pendidik membutuhkan bantuan wali murid dalam proses pembelajaran.
Pada masa pandemi covid-19 ini guru tidak hanya melakukan penilaian sendiri akan tetapi peran orang tua sangat dibutuhkan ketika dalam masa pembelajaran secara daring ini. Agar dalam proses pembelajaran semua anak bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan yang sudah di rencanakan. Meskipun pembelajaran dilakukan dirumah, pendidik juga tetap harus mengawasi, menilai dan mengevaluasi semua anak didik untuk mengetahui setiap perkembangannya.
Penilaian seorang pendidik harus sesuai dengan faktanya, hasil dari kegiatan harus benar- benar terukur  dan menyeluruh untuk tumbuh kembang yang telah dicapai oleh masing-masing anak didik dalam waktu tertentu.
Peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam masa pandemi ini, orang tua harus mengamati aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anak didik dirumah seperti, pertumbuhan fisik motorik, sosionalemosional, kognitif dan bahasa pada anak usianya.
Dalam pembelajaran daring ini orang tua orang tua dapat membantu pendidik mengirimkan dokumentasi dari proses-proses belajar anak dalam bentuk foto atau video. Sehingga hasil dari belajar, karya-karyanya anak didik dapat tersampaikan ke pendidik melalui media Email, Whatsapp, Telegram dan media online lain-lainnya.
Tugas yang dilaporkan oleh orang tua ke pendidik harus di sertakan nama anak masing-masing agar pendidik lebih mudah memberi nilai bagi peserta didik yang berpartisipasi.
Orang tua dari anak didik biasanya mengirimkan video proses pembelajaran anak di grup whatsapp, lalu guru bisa mengamati dan menilai perkembangan masing-masing anak. . Sedangkan pada saat luring (luar jaringan) atau tatap muka, pendidik bisa secara langsung mengamati perkembangan peserta didik dan orang tua dapat mengetahui perkembangan anaknya melalui buku.
Evaluasi pembelajaran digunakan untuk mengamati perkembangan anak apakah ada atau tidak ada kesulitan anak dalam belajarnya.
Pentingnya memahami penyebab kesulitan belajar pada anak didik ini yang perlu ditingkatkan oleh seorang pendidik agar pendidik dapat memperbaikinya dalam kegiatan pembelajaran berikutnya.
Jadi, kegiatan evaluasi penilaian ini sangat penting dan dijadikan sebagai pemantauan proses belajar, perbaikan hasil belajar dalam perkembangan semua anak didik.
