Mohon tunggu...
Diajeng Yupy
Diajeng Yupy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pejuang S1

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebijakan Ekspor Impor di Masa Pandemi

17 Januari 2022   18:36 Diperbarui: 17 Januari 2022   18:44 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekspor Impor di Tengah Pandemi

Kegiatan ekspor impor adalah hal penting dalam perdagangan internasional. Sehingga penting negara perlu mengeluarkan aturan terkait ekspor impor ini agar perekonomian negara lebih berkembang. Namun, saat pandemi menyerang, perekonomian mulai menghadapi kendala dikarenakan menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini juga berpengaruh terhadap aktivitas ekspor impor.

World Trade Organization (WTO) melaporkan volume perdagangan internasional pada triwulan II tahun 2020 menurun senilai 14,3%. Hingga penghujung 2020, volume perdagangan global menurun senilai 9,2%. Dengan demikian banyak kebijakan yang dikeluarkan demi mengurangi dampak negatif dari kondisi di tengah pandemi ini (Setyaningtyas, 2021, hlm. 67-68).

Dari beragam aturan yang ditetapkan, pembatasan dan larangan aktivitas perdagangan, khususnya bahan pangan menjadi salah satu aturan yang sangat penting dan sensitif disebabkan tiga hal diantaranya:

industri pangan terkait dengan banyak pihak dan operasi yang rumit, sehingga perlu dipetakan secara jelas dengan kemungkinan dampak yang terjadi pada setiap pihak;
nilai dari operasi perdagangan pangan internasional sebesar 10% dari PDB internasional, sehingga kebijakan yang berkaitan dengan bahan pangan akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi internasional ke depannya;

sangat banyaknya masyarakat global yang mengandalkan perdagangan global yang dapat memengaruhi kesejahteraan masyarakat secara langsung.

Dampak Kebijakan terkait Pembatasan dan Larangan Ekspor Impor

Berdasarkan prediksi WTO, pembatasan dan larangan kegiatan ekspor impor yang diterapkan banyak negara hanya bermanfaat dalam jangka pendek. Dalam waktu yang lama, pembatasan kegiatan ini justru akan memberikan dampak yang merugikan baik bagi pihak eksportir maupun importir.

Saat terjadinya pembatasan dan larangan kegiatan ekspor, harga bahan pangan akan mengalami peningkatan dan tentunya akan memberikan pengaruh pada harga pasar internasional. Berubahnya harga akibat dari adanya pembatasan ekspor ini didasarkan pada konsentrasi impor negara yang terdampak Covid-19, dan elasitisitas permintaan ekspor. Jika dilihat dari sisi eksportir ataupun importir, tindakan ini akan mengancam ketahanan pangan nasional.

Dengan demikian negara-negara yang melakukan impor harus dapat mengeluarkan peraturan domestik yang dapat menjamin keberlangsungan hidup rakyatnya. Hal ini juga menandakan bahwa pandemi Covid-19 dapat mengancam keamanan eksportir maupun importir. Negara eksportir perlu melindungi kepentingan warganya, terutama berkaitan dengan kebutuhan pangan.

Selain itu, adanya kekhawatiran terkait kelangkaan bahan pangan juga akan meningkatkan permintaan bahan pangan. Sehingga, banyaknya negara yang mengalami peningkatan bahan pangan sejak pandemi (Mintarja, dkk, 2020, hlm. 139).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun