Adapun, menurunnya tingkat kepercayaan rakyat terhadap partai politik dapat mengancam keberlangsungan praktik demokrasi di Indonesia, sebagaimana rendahnya tingkat kepercayaan tersebut dapat memicu semakin menurunnya tingkat partisipasi rakyat dalam pemilihan umum selanjutnya. Menurut Romli (2011:200) menurunnya kepercayaan rakyat disebabkan oleh adanya ketidakmampuan partai politik dalam menjalankan fungsi-fungsinya dengan optimal. Partai-partai politik tidak memiliki kemampuan unntuk mengerahkan dan mewakili kepentingan warga negara maupun dalam menghubungkan warga negara dengan pemerintahan. Efektivitas manajemen partai politik yang dijalankan, salah satu aspeknya dapat dilihat melalui proses rekrutmen dan kaderisasi partai politik (Hofmeister & Grabow, 2011:26-55).
Alhasil, dapat ditarik sebuah konklusi bahwa tinggi atau rendahnya kualitas rekrutmen serta kaderisasi memainkan peran yang begitu krusial terhadap kualitas kader-kader yang dihasilkan dari suatu partai untuk mewakili suara rakyat. Untuk mewakilkan suara konstituen bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi untuk sekadar menambah pengalaman pribadi. Masa depan rakyat bukanlah sesuatu yang dapat dijadikan bahan percobaan. Latar belakang seorang wakil rakyat tak dipermasalahkan; entah ia berasal dari kalangan ekonomi, politik, entertainment, agama, dsb. Akan tetapi yang perlu digarisbawahi disini adalah seberapa kompeten, teredukasi, dan seberapa besar niat mereka dalam memperjuangkan suara dan aspirasi rakyatnya demi kepentingan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H