Namun, buku ini tidak melulu soal teori. Ada banyak contoh praktis, seperti bagaimana busana, tata ruang rumah, dan bahkan karya cipta bisa menjadi medium untuk menyampaikan pesan merek pribadi kita. Saya merasa bahwa buku ini seperti cermin yang memaksa kita untuk melihat, "Apakah aku sudah benar-benar mencintai diriku dan apa yang bisa aku tawarkan kepada dunia?"
Meski isinya berbobot, Dr. Hery menulis dengan gaya yang mudah dicerna. Buku ini mengajak kita berpikir lebih dalam tanpa terkesan menggurui. Cocok untuk siapa saja yang ingin meningkatkan kepercayaan diri, membangun citra positif, atau sekadar memahami pentingnya menjadi diri sendiri.
Nah, apakah buku ini sempurna? Tentu tidak. Buat saya pribadi ada beberapa bagian yang mungkin terasa berulang terutama pembahasan penampilan dan busana. Namun secara keseluruhan, buku ini layak menjadi panduan bagi siapa pun yang ingin "mengiklankan diri" dengan elegan.
Jika kalian merasa belum mencapai potensi penuh dalam hidup, mungkin ini saatnya melihat lebih ke dalam diri, menemukan keunikan diri kalian dan mulai memancarkannya ke dunia. Seperti pesan buku ini, "Merek pribadi adalah tentang menjadi versi terbaik diri kita, bukan versi orang lain."Â
Setuju?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H