Mohon tunggu...
Diah Woro Susanti
Diah Woro Susanti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Penulis lepas dan blogger yang gemar berbagi cerita tentang gaya hidup, kuliner, travelling dan edukasi sosial. Aktif menulis untuk mendukung program Bina KUA & Keluarga Sakinah Kemenag RI, khususnya dalam edukasi keluarga dan bimbingan perkawinan serta informasi terkini. Semoga bisa menginspirasi dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Bangun Keluarga Berkualitas melalui Pendidikan Sekolah Calon Ayah dan Sekolah Calon Ibu

23 Agustus 2024   09:38 Diperbarui: 23 Agustus 2024   09:41 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terletak sebuah inisiatif pendidikan yang menjawab kebutuhan mendalam dalam membangun keluarga yang berkualitas. Sekolah Calon Ayah (SCA) dan Sekolah Calon Ibu (SCI), yang didirikan oleh Samsul Husen pada tahun 2014, telah menarik perhatian luas dan meraih apresiasi SATU Indonesia Awards tingkat Provinsi 2022. . Sekolah-sekolah ini menawarkan pendidikan holistik yang merangkum berbagai aspek pengasuhan anak, dari seksologi hingga manajemen keuangan, dengan tujuan untuk mempersiapkan calon orang tua dan orang tua dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif.

Latar Belakang dan Visi Pendidikan Keluarga

Mendirikan SCA dan SCI, Samsul Husen ingin menjawab kekosongan dalam pendidikan orang tua yang sering kali terpecah menjadi berbagai bidang spesifik, ada yang menerima ilmu parenting saja, ilmu gizi saja, tanpa pendekatan yang terintegrasi. "Padahal menjadi orang tua itu seumur hidup," ungkap Samsul Husen. Pernyataan ini mencerminkan visi mendalam bahwa pengasuhan anak memerlukan persiapan yang tidak hanya mencakup aspek praktis tetapi juga emosional dan spiritual.

Sebelum adanya SCA dan SCI, banyak orang tua yang hanya memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber terpisah. Pendidikan yang terpisah ini sering kali menghasilkan kurangnya pemahaman menyeluruh tentang berbagai tanggung jawab yang dihadapi dalam keluarga. Dengan pendekatan holistik, SCA dan SCI bertujuan untuk menyatukan berbagai aspek penting dalam pengasuhan anak dalam satu program komprehensif.

Program Pendidikan yang Holistik dan Terstruktur

dok. radioidola.com
dok. radioidola.com

Program di SCA dan SCI dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan yang mendalam dan terstruktur. Program ini dibagi menjadi beberapa materi utama yang meliputi:

1. Seksologi: Salah satu materi yang dibahas adalah seksologi, yang sering kali dianggap tabu dan kurang dibahas dalam konteks pendidikan orang tua. Samsul Husen menyebut, dari hasil riset masalah ranjang merupakan salah satu penyebab utama konflik dalam keluarga. Di SCA dan SCI, topik ini dibahas secara terbuka namun tetap dalam kerangka agama dan fiqih. Hal ini memberikan pemahaman yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam hubungan suami istri, serta cara mengatasi masalah yang mungkin timbul.

2. Parenting: Materi parenting mencakup berbagai keterampilan penting, mulai dari cara memandikan bayi hingga mengajarkan cara memasak dengan gizi seimbang. Dengan mengajarkan keterampilan praktis ini, peserta didik dipersiapkan untuk memberikan perawatan yang optimal untuk anak-anak mereka.

3. Manajemen Keuangan: Pendidikan mengenai keuangan keluarga merupakan aspek penting yang diajarkan di SCA dan SCI. Peserta belajar tentang pengelolaan keuangan, termasuk nafkah, alokasi dana untuk istri, orang tua, dan tabungan. Mereka juga diajarkan tentang investasi dan perencanaan keuangan jangka panjang, memberikan mereka keterampilan untuk mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik.

4. Kegiatan Outdoor: Dalam dua pertemuan terakhir, peserta terlibat dalam kegiatan di alam terbuka sebagai bagian dari program. Mereka diajak untuk berkemah dan menghabiskan dua hari satu malam di alam, yang bertujuan untuk melatih keberanian, mengenal diri sendiri, dan membangun kekuatan mental. Kegiatan ini dilakukan dengan dasar agama, memberi peserta kesempatan untuk merenung dan memperkuat hubungan spiritual mereka.

Tantangan dan Respons Peserta

Meskipun program ini sangat bermanfaat, ada beberapa tantangan yang dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya minat awal dari calon ayah, yang sering kali tidak menyadari pentingnya keterlibatan mereka dalam keluarga. Banyak calon ayah yang memiliki pemahaman terbatas tentang peran mereka, yang sering kali berdampak pada dinamika keluarga.

Namun, respons dari peserta yang telah mengikuti program sangat positif. Dengan lebih dari 1000 alumni, banyak yang melaporkan bahwa ilmu yang diperoleh dari SCA dan SCI sangat bermanfaat dalam kehidupan mereka. Banyak peserta yang kembali ke sekolah setelah menikah untuk mendapatkan dukungan tambahan ketika sedang mengalami masalah - karena menjadi orang tua itu seumur hidup-  dan berbagi pengalaman mereka. Testimoni dari lulusan menunjukkan bahwa pendidikan yang diberikan di SCA dan SCI tidak hanya relevan tetapi juga aplikatif dalam menghadapi tantangan sehari-hari dalam keluarga.

Pengaruh dan Kontribusi untuk Masyarakat

SCA dan SCI telah menunjukkan dampak positif yang signifikan dalam masyarakat. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan dukungan berkelanjutan, sekolah-sekolah ini membantu calon orang tua dan orang tua itu sendiri untuk lebih siap menghadapi tanggung jawab mereka. Program ini berkontribusi pada pengurangan masalah kesehatan seperti melahirkan anak stunting, dan masalah sosial seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perceraian dengan memberikan pendidikan yang mendalam dan dukungan berkelanjutan.

Dalam konteks pernikahan tanpa persiapan yang memadai, pendidikan dari SCA dan SCI menjadi sangat relevan. Program ini tidak hanya mempersiapkan individu dengan keterampilan praktis tetapi juga membekali mereka dengan pemahaman yang lebih baik tentang tanggung jawab keluarga, mengurangi risiko konflik dan masalah sosial yang terkait.

Secara keseluruhan, inisiatif Samsul Husen dalam mendirikan SCA dan SCI adalah contoh nyata dari upaya preventif yang dapat menghasilkan perubahan positif dalam masyarakat. Dengan pendidikan yang komprehensif dan dukungan yang berkelanjutan, SCA dan SCI membantu membangun keluarga yang lebih sehat dan lebih bahagia, memberikan kontribusi besar pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun