Mohon tunggu...
Diah Woro Susanti
Diah Woro Susanti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Blogger, Content Creator FB : Mbak Dee Twitter/Ig : @mba_diahworo Email : Diahworosusanti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekspansi Global Bahan Aluminium PT Tata Metal Lestari Menuju Ekonomi Berkelanjutan

22 Juni 2024   13:34 Diperbarui: 22 Juni 2024   13:38 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat, 21 Juni 2024 saya berkesempatan menyaksikan salah satu momen penting dalam industri manufaktur Indonesia. Acara pelepasan ekspor bahan aluminium Nexalum, Nexium, dan Nexcolor oleh PT Tata Metal Lestari (TML) ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico ini menjadi salah satu tonggak pencapaian yang luar biasa bagi industri baja nasional.

Tidak hanya sekedar seremoni biasa, acara ini juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2024 di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 20 Februari 2024. Dalam pidatonya, Menteri Zulkifli menekankan pentingnya ekspansi perdagangan sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Beliau menjelaskan bahwa Kementerian Perdagangan fokus pada penguatan pasar dalam negeri, transformasi struktur ekspor Indonesia menjadi berbasis manufaktur dan berteknologi tinggi, serta peningkatan sumber daya manusia.

Dalam sambutannya ia menyatakan bahwa keberhasilan Tatalogam Group dalam mencetak surplus devisa selama 48 bulan berturut-turut merupakan bukti nyata peran aktif Indonesia dalam industri baja global. "Biasanya hubungan dagang Indonesia dengan Australia dan Kanada defisit hingga 6 miliar dolar. Namun, dengan peningkatan perdagangan ini, diharapkan kita dapat mengurangi ketergantungan impor dari kedua negara tersebut," kata Zulkifli Hasan.

PT Tata Metal Lestari, yang berdiri sejak tahun 2019 di Cikarang, merupakan anak perusahaan dari Tatalogam Lestari yang telah beroperasi sejak 1994. TML tidak hanya memproduksi genteng metal dan baja ringan, tetapi juga bahan aluminium yang kini diekspor ke berbagai negara. Dengan menerapkan operasi manufaktur hijau, TML berkomitmen pada industri berkelanjutan yang menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing baja nasional di pasar global.

Sejak tahun 2020, TML telah melakukan ekspor ke lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia, Kanada, dan banyak lagi. Ini menunjukkan bahwa produk-produk TML tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga diakui di kancah internasional.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Stephanus Koeswandi menyampaikan bahwa kondisi ekspor baja di kuartal pertama tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 8,2%, mencapai 3,15 juta ton dibandingkan periode sebelumnya. "Kontribusi ekspor baja ini menjadi semakin signifikan karena menunjukkan industri baja nasional telah bertumbuh menjadi semakin penting terhadap perekonomian," ujarnya.

Ia menambahkan. "Saat ini dari 85% kapasitas produksi, sebanyak 30% nya kami alokasikan untuk ekspor dengan kontribusi penjualan 25% hingga 30%. Dengan prediktori yang bagus ini kami berencana investasi lagi tahun depan dengan nilai 1,5 Trilyun.  Karenanya kami melakukan penyerapan tenaga kerja dan pembinaan terhadap UMKM. 


Sebagai bukti komitmen terhadap industri berkelanjutan, TML telah mencapai berbagai sertifikasi dan pengakuan penting, antara lain:
- Carbon Disclosure Program (CDP) dengan skor B- pada tahun 2024, yang merupakan angka di atas rata-rata untuk pengungkapan pertama.
- ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu
- ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan
- ISO 37001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang sedang menuju sertifikasi
- ISO/IEC 27001:2022 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi yang juga sedang menuju sertifikasi
- Verification Statement Carbon Emission
- Factory Production Control (FPC)
- Green Label Gold
- Environment Product Declaration (EPD) yang sedang berjalan

Melihat langkah-langkah ini, saya merasa optimis terhadap masa depan industri manufaktur di Indonesia. Ekspansi perdagangan dan komitmen terhadap keberlanjutan yang diperlihatkan oleh TML bukan hanya membawa dampak positif bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun