Mas Medi bukanlah tipe orang yang serakah dalam mencari rezeki. Setiap harinya, Mas Medi mampu menjual hingga 100 porsi dengan omzet mencapai 800 ribu rupiah. Namun ia membatasi diri hanya melayani maksimal 100 porsi setiap hari.
Menurutnya, untuk mengulek bumbu kacang yang lezat dia sanggup membuat hingga 150 porsi. Namun berdiri dari jam 7 pagi hingga siang sudah cukup melelahkan. Ia memilih untuk menjaga kesehatannya dan mengutamakan kualitas daripada kuantitas.
Rahasia Kelezatan Ketoprak Mas Medi
Resep ketoprak Mas Medi sebenarnya sederhana. Tidak ada rahasia khusus. "Untuk pake kacang jenis apa, ya biasa aja. Saya belinya malah di warung dekat rumah. Ya, hitung-hitung bagi-bagi rezeki ke orang dekat," Ucapnya.
Semua bahan diracik dengan telaten di rumahnya. Kacang tanah digiling di rumah dengan mesin penggilingan sendiri, dan ketupat pun bukan beli jadi di pasar tapi dibuat dengan tangannya. Semua orang pasti gampang menemukan bahan untuk membuat Ketoprak di pasar, mulai dari cabe, bawang putih, kacang tanah, tahu, bihun, toge dan ketupat atau lontong.Â
"Semua orang bisa membuat ketoprak. Tapi yang tidak semua orang bisa adalah meracik komposisinya," kata Mas Medi mengungkapkan rahasia kelezatan ketoprak buatannya.Â
Setuju sih. Makanya ada pepatah "The Man Behind The Gun" Ya inilah the real definisinya.Â
Rahasia Bertahan di Masa Pandemi
Salah satu momen yang paling berkesan bagi saya adalah ketika saya mendengar kisah perjuangan Mas Medi selama pandemi. Seperti banyak pedagang lainnya, pendapatan Mas Medi mengalami penurunan tajam. Namun, semangatnya untuk terus berjualan tak pernah surut. Meski omsetnya menurun, ia tetap berjualan setiap hari.