Ini Dia 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi Jakarta Utara

Jakarta Utara sebagai pusat kegiatan metropolitan, tidak hanya menawarkan kesibukan kehidupan perkotaan dan pelabuhan tetapi juga kekayaan spiritual yang mendalam.

Ya, bagi yang mencari kedamaian dan inspirasi spiritual di bulan Ramadan salah satu cara terbaik untuk merasakan oase ketenangan dan menambah wawasan soal sejarah islam, budaya dan toleransi beragama dengan melalui wisata religi ke tiga masjid terkenal di wilayah ini.

Beruntung saya berkesempatan mengikuti kegiatan wisata religi Jakarta Utara pada 23 Maret 2024 bareng kawan-kawan Komunitas Travel Kompasiana atau lebih dikenal Kotekasiana. Acara ini disupport oleh Disparekfraf Jakarta Utara dan dipandu oleh tour guide dari Wisata Kreatif Jakarta.

Mengambil titik kumpul di kantor Wali Kota Jakarta Utara keberangkatan kami dilepas oleh Sudin Parekraf Jakarta Utara. Dibagi menjadi dua bis dengan destinasi berbeda-beda inilah 3 destinasi wisata religi Jakarta Utara yang kami kunjungi.

1. Masjid Luar Batang, Penjaringan

Dokumentasi pribadi

Terletak di perkampungan kuno di Batavia kawasan ini menjadi tempat pemukiman sementara masyarakat dan awak kapal yang ingin memasuki pelabuhan Batavia. Saat itu VOC sangat ketat melakukan pengawasan dan pelarangan kapal yang melintas di malam hari.

Dokumentasi pribadi 

Di sini juga ada sebuah Masjid yang berdiri tahun 1759 di mana terletak makam tua keramat Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus. Beliau adalah keturunan hadramaut yang juga keturunan Nabi Muhammad Saw.

Dokumentasi pribadi

Banyak masyarakat yang ziarah dan mengambil air karomah yang terletak di sisi kiri masjid. Di sini juga ada menara tua tempat untuk mengintip aktivitas VOC dan untuk menyuarakan azan.

Nah kenapa namanya Luar Batang tak lain setelah wafatnya ulama besar tersebut dan hendak dimakamkan di Tanah Abang tetapi ketika kerandanya dibuka jenazahnya sudah tidak ada. Melainkan kembali ke rumahnya. 

Kejadian tersebut berulang sampai tiga kali. Akhirnya diputuskan pemakamannya di rumahnya sendiri. Demikianlah nama Luar Batang berasal. Artinya keluar dari keranda.

Bagi saya Masjid Luar Batang adalah sebuah tempat ibadah yang sarat dengan sejarah dan tradisi. Menyambut pengunjung dengan arsitektur klasik yang memikat, kunjungan ke Masjid Luar Batang tidak hanya memberikan pengalaman spiritual tetapi juga pelajaran tentang warisan budaya Jakarta yang kaya.

2. Jakarta Islamic Center, Koja

Dokumentasi pribadi

Merupakan simbol kemegahan dan kebanggaan bagi umat Islam di Jakarta Utara. Terletak di daerah Koja, Jakarta Islamic Center menawarkan pengalaman spiritual yang luar biasa melalui arsitektur modern yang menakjubkan dan fasilitas yang lengkap.

Dari menara yang menjulang tinggi, banyak area outdoor yang memanjakan mata, tempat ini menjadi titik fokus bagi kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya dalam komunitas Muslim Jakarta. 

Wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur, serta menghadiri berbagai kegiatan keagamaan dan budaya yang diselenggarakan di sini.

Dokumentasi pribadi

Awalnya tempat ini adalah lokalisasi Kramat Tunggak. Atas ide Gubernur Ali Sadikin dan diwujudkan Sutiyoso akhirnya tempat haram ini disucikan menjadi satu kompleks terpadu pengembangan Islam, terdiri dari masjid, gedung pendidikan dan latihan, serta kompleks bisnis yang meliputi hotel, convention hall, pesantren dan sekolah.

3. Masjid Ramli Musofa, Sunter

Dokumentasi pribadi

Inilah masjid yang menyerupai Taj Mahal. Bangunan masjid ini sangat unik karena menghadirkan tulisan ayat Al Quran di dinding dengan tiga bahasa; bahasa Arab, bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. 

Tujuannya tak lain agar masyarakat khususnya Tionghoa yang tidak mengerti arti lafaz ayat suci Al Quran dapat dengan mudah menterjemahkannya. Aah indahnya toleransi beragama. 

Di bagian tempat wudhu juga dihadirkan relief berisi panduan wudhu. Tujuannya agar masyarakat yang lupa tatacara berwudhu tidak perlu merasa malu bertanya ke sekeliling. Cukup melihat di dinding saja. 

Masjid Ramlie Musofa dibangun seorang mualaf bernama Ramli Rasidin. Ramlie Musofa merupakan akronim nama-nama keluarga pemilik masjid. Sang bapak Ramli, sang istri bermarga Lie, dan ketiga anaknya Muhammad, Sofiyan, dan Fabian.

Setelah bapak Ramli meninggal dunia tahun 2020 lalu maka pengelolaan masjid diambil alih oleh anak keduanya yaitu Sofiyan.

Sampai sekarang masjid murni menjalankan kegiatan atas dana pribadi tanpa bantuan donatur, termasuk menyediakan takjil kepada masyarakat yang datang.

Oiya, masjid ini juga menawarkan foto prewedding secara GRATIS. Selebritis Roger Danuarta dan Cut Meyriska kebetulan pernah melakukan prosesi foto prewedding di sini.

Agenda kami diakhiri di Hotel Swiss Bell Inn Kemayoran untuk berbuka puasa. Alhamdulillah.

Ternyata banyak cerita menarik di balik bangunan bersejarah dan unik serta jejak tokoh penting yang memiliki kontribusi terhadap perjalanan bangsa di masa lalu.

Meskipun lagi puasa dan cuaca Jakarta lumayan panas sekali namun wisata religi menambah wawasan keagamaan, budaya dan sejarah.

Tak hanya itu wisata religi ini juga dapat meningkatkan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Karena ada beberapa peserta nonis dan ternyata masjid Ramlie Musofa didirikan oleh seorang Mualaf. Masya Allah

... Kita bikin romantis, paling romantis...

#kotekatrip19 #komunitastravelerkompasiana #wisatakreatifjakarta