Mohon tunggu...
Diah Woro Susanti
Diah Woro Susanti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Blogger, Content Creator FB : Mbak Dee Twitter/Ig : @mba_diahworo Email : Diahworosusanti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kemenag Rilis Hasil Pemantauan Kinerja Layanan KUA Pasca Revitalisasi: KUA Banyuwangi Jadi KUA Percontohan Raih Indeks Tertinggi 89,9

20 Maret 2024   21:59 Diperbarui: 21 Maret 2024   00:18 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dirilis tahun 2021 lalu program KUA Revitalisasi telah menjadi program prioritas Kementerian Agama. Program ini terus ditingkatkan kapasitasnya melalui berbagai aspek.

Memasuki tahun ke-3 program KUA Revitalisasi, pada 18 Maret 2024 Kemenag merilis hasil pemantauan terkait kinerja layanan Kantor Urusan Agama (KUA) yang telah direvitalisasi.

Dalam kegiatan Sapa KUA pada 18 Maret 2024 H. Zainal Mustamin,  S.Ag, MA selaku Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, mengungkapkan pada tahun 2023 Kementerian Agama (Kemenag) telah merevitalisasi 1106 Kantor Urusan Agama (KUA) di Indonesia. Diharapkan tahun 2024 akan bertambah 400 titik lagi.

Dari jumlah tersebut didapat 506 KUA dengan rata-rata indeks keseluruhan layanan mencapai 71,7 poin atau termasuk dalam kategori tinggi di tahun tersebut. 

KUA Banyuwangi jadi KUA Percontohan

Menurut Zainal, ada beberapa indikator layanan yang dinilai mencakup aspek fisik dan non-fisik, yang didokumentasikan melalui kamera tersembunyi. Berikut kriteria yang menjadi penilaian yaitu aspek sarana prasarana, layanan receptionist, akad nikah. Sementara itu layanan non nikah yaitu pendaftaranID Masjid dan akta ikrar wakaf juga dipertimbangkan dalam penilaian.

Dari penilaian yang termasuk ke dalam indeks tertinggi yaitu aspek sarana dan prasarana. Sementara itu aspek layanan receptionist mendapatkan score terendah karena mayoritas SDM tersebut tidak ada di tempat saat pengamatan.

"Aspek sarana prasarana terdiri dari komponen eksterior, interior, dan lainnya dengan bobot nilai 20%. Aspek resepsionis terdiri dari komponen sikap, skill, penampilan, dan area kerja bobot nilainya adalah 20%," papar Zainal.

KUA Banyuwangi menjadi salah satu KUA Percontohan karena baru mendapat pengamatan di tahun 2023 dengan mendapat indeks nilai tertinggi 89,9 yang diikuti KUA Mandiangin Koto Selayan, KUA Banjarnegara, KUA Mandiraja, KUA Cikaong kulon, KUA Kota Sumenep, KUA Gombong, KUA Bantul, KUA Sambirejo dan KUA Ketanggungan.

Dalam kurun tiga tahun terakhir ada 6 KUA yang dilakukan pengamatan yaitu KUA Sidoarjo, KUA Gunung Sugih, KUA Banarnegara, KUA Sewon, KUA Ciawi Gebang dan KUA Biringkanaya.

Diantara 6 KUA tersebut KUA yang memiliki  indeks konsisten peningkatan selama 3 tahun adalah KUA Banjarnegara dan KUA Sewon. Sedangkan KUA Gunung Sugih mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir.

Selama pengamatan tahun 2023 ada 2 KUA yaitu KUA Gumay Talang dan KUA Semendawai Timur mendapat score 0 (nol). Pasalnya kedua KUA tersebut ketika dikunjungi dalam keadaan tutup walaupun sudah dikunjungi dua kali dalam waktu yang berbeda-beda.

Selain itu ditemukan petugas KUA yang tidak menggunakan seragam sesuai jadwal saat bertugas. Beberapa petugas KUA juga ditemukan melayani sambil merokok yatu di KUA Argamakmur, KUA Mandirancan, KUA Gunungpati, KUA Sakra, KUA Pringgabaya, KUA Sukamulya, KUA Bacan selatan, KUA Kesesi, KUA Larantuka dan KUA Lasem.

Lebih lanjut Zainal menyampaikan harapan agar seluruh KUA Revitalisasi bisa zero dumas (aduan masyarakat) mengingat KUA memiliki peran strategis yakni sebagai pusat data keagamaan dan unit layanan langsung keagamaan di tingkat kecamatan.

Karenanya program pemantauan ini akan dievaluasi sejauh mana keefektifannya. Beliau berharap KUA non revitalisasi bisa mempelajari kualitas layanan KUA Revitalisasi.

Mistery Guest 

Program KUA Revitalisasi merupakan upaya Kementerian Agama untuk mewujudkan KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang prima, kredibel, dan moderat guna meningkatkan kualitas umat beragama.

"Prima akronim dari proaktif dan maksimal, jadi layanan kita harus menjangkau masyarakat secara aktif dan tidak setengah-setengah di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat."

"Kredibel itu Keren dan Berkualitas, jadi tampilan kita sudah keren seperti ini, kemudian semuanya harus berkualitas baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dan Moderat yaitu Ramah, Modern dan Terbuka, " jelasnya.

Tujuan dari proses pemantauan KUA Revitalisasi tak lain untuk mengetahui kualitas layanan KUA, baik fisik maupun non fisik dan mendapatkan gambaran mengenai customer experience terhadap actual service dari layanan KUA.

Proses monitor pelayanan KUA Revitalisasi dilakukan oleh mistery guest dengan metode penelitian baik langsung maupun tidak langsung untuk mengetahui sejauh mana performa pelayanan KUA setelah direvitalisasi.

Mistery guest juga mengukur performa pelayanan KUA pada aspek pelayanan publik seperti persyaratan, prosedur, staf, waktu pelayanan, sarana dan prasarana dan aspek-aspek lainnya.

SAPA KUA 

Sapa KUA atau Salam Pelayanan KUA merupakan program rutin Bina KUA dan Keluarga Sakinah yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan kanal YouTube KUA KITA yang dihadiri ratusan perwakilan KUA Revitalisasi di seluruh Indonesia.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Prof. Dr. Phil H Kamaruddin Amin, MA (Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam), H. Jajang Ridwan S.Ag, MA (Kasubdit Mutu, Sarana, Prasarana dan Sistem Informasi) , Dr. H. Agus Suryo Suripto, S.Ag, M.H (Kasubdit Bina Keluarga Sakinah) dan H. Rama Wahdiyansah, SH (Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun