Rachmat Marpaung selaku inisiator Muslim Life Trade yang juga sebagai Ketua Umum KPMI menegaskan kesiapannya memfasilitasi lebih dari 150 pelaku UKM berorientasi ekspor untuk dipertemukan dengan sekitar 650 buyer dari 9 negara. Dalam opening ceremony yang dihadiri buyer dari Jepang, Pakistan, Bahrain dan Malaysia, melalui bussiness matchmaking mereka bisa saling mengenal, berjejaring, bernegosiasi dan bertransaksi baik secara offline maupun online.Â
Memang untuk melalui proses tersebut bukanlah hal mudah. Seperti halnya pasangan yang akan menikah tentu diperlukan penjajakan yang lama. Namun point positifnya peluang produk halal di mancanegara sangatlah besar. Pun mereka antusias dengan produk pertanian Indonesia seperti kopi, lada, cengkeh dan produk pertanian lainnya.Â
Ditambahkan Dr. Taufik Hidayat, M.Ec selaku Direktur Eksekutif Komite Nasonal Ekonomi dan Keuangan Syariah bahwa berdasarkan data OKI Economic Outlook 2020, Â Indonesia menjadi eksportir terbesar ke lima dengan proporsi 9,3% diantara negara-negara OKI.Â
Apalagi Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Dan ceruk pasar produk halal dunia pun semakin diminati. Maka besar harapan Indonesia bisa menjadi pusat produsen halal dunia.Â
Export Academy, Kiat UKM Rambah Pasar Ekspor
Lantas apa aja yang harus dilakukan pelaku usaha pemula atau yang ingin merambah ke pasar ekspor selain memperbaiki kualitas produk dan pengemasannya? Terus bagaimana pengirimannya? Pembayarannya gimana? Bingung ah ngobrolnya karena tidak bisa berbahasa asing.Â
Alhamdulillah, KPMI menyediakan wadah bernama Export Academy yang baru saja dilaunching berbarengan dengan pembukaan Muslim Life Fest 2022. Export Academy merupakan sebuah ekosistem pengembangan SDM Ekspor dimana pelaku usaha mendapatkan berbagai benefit menarik terkait eskporting mulai dari pendampingan intensif dari pakarnya baik melalui online maupun offline, hingga pembiayaan ekspor dari mitra-mitra strategis KPMI. Peserta e-course juga mendapat prioritas untuk mengikuti misi dan pameran dagang ke berbagai negara seperti Singapura dan Malaysia pada September mendatang.Â
"Untuk UKM yang produknya masih sedikit akan diarahkan mengikuti program ekspor barengan yang difasilitasi oleh Aspenku.com. Misalnya satu kontainer diisi puluhan produk dari puluhan UKM dan dikirim berbarengan ke satu negara. Kemudian produk-produk tersebut disimpan di gudang-gudang partner di luar negeri untuk dipasarkan secara offline maupun online," jelas Rachmat Marpaung.Â
Dengan semangat saling dukung dan peran aktif berbagai pihak terkait bukan mustahil para pelaku UKM bisa bersaing di ranah global. Dan bukan tak mungkin Indonesia menjadi satu-satunya negara produsen produk halal dunia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H