Mohon tunggu...
Diah Woro Susanti
Diah Woro Susanti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Blogger, Content Creator FB : Mbak Dee Twitter/Ig : @mba_diahworo Email : Diahworosusanti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengais Kenangan Melalui Kulineran Cikini

28 Desember 2021   19:07 Diperbarui: 28 Desember 2021   19:18 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiri bubur ayam gerobakan. Kanan burcik. Pilih mana? /dokpri

Kebetulan saya ngajak Nala, si mbarep. Jadilah saya sekalian nyerocos ke dia nyeritain kenangan saya tentang Cikini. 

Kiri bubur ayam gerobakan. Kanan burcik. Pilih mana? /dokpri
Kiri bubur ayam gerobakan. Kanan burcik. Pilih mana? /dokpri

"Mbak, jangankan ke AH atau kantin di TIM, kalau mau jajan bubur, ibu juga liat bujet. Kalau ada ada duit masuknya ke Burcik, kalau lagi cekak ya ke bubur ayam gerobakan di situ." tangan saya menunjuk gerobakan bubur ayam di depan warung Burcik. 

Mie ayam juga gitu. Ada nih favorit ibu juga, namanya mie ayam pakde. Mangkalnya di situ juga. Sayang udah ga ada gerobaknya. Kayanya kita kesiangan, deh. Apa libur ya?" keluh saya. 

Kuliner Legendaris di Cikini

Setelah berunding mau makan apa, akhirnya, spot pertama yang kami tuju adalah Burcik. Pas lagi lapar rasanya makanan pembuka yang tepat untuk saat ini adalah bubur ayam. 

Bubur ayam Cikini /dokpri
Bubur ayam Cikini /dokpri

Burcik adalah bubur ayam yang terbuat dari dua rasa. Tinggal pilih saja mau bubur ayam biasa atau bubur ayam pakai telur. Keduanya sama enaknya. Biarpun pakai telur tapi ga amis. 

Nah, burcik ini modelnya ala bubur Chinnesse. Jadi jangan nanya kacang kedelai sama kuah kuning ya karena toppingnya hanya suiran ayam kampung, cakwe, tongcai dan emping plus sambal kacang. 

Toppingnya hanya suwiran ayam kampung, tongcay, cakwe, emping/dokpri
Toppingnya hanya suwiran ayam kampung, tongcay, cakwe, emping/dokpri

Di warung Bubur milik H. Sulaeman ini sebenarnya juga jualan martabak dan kopi kekinian. Tapi denger-denger, awalnya sebelum jualan bubur justru jualan martabak telur dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun