Mohon tunggu...
Diah Woro Susanti
Diah Woro Susanti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Blogger, Content Creator FB : Mbak Dee Twitter/Ig : @mba_diahworo Email : Diahworosusanti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Dian Pramana Poetra, Dian yang Tak Pernah Pergi

7 Januari 2019   00:51 Diperbarui: 9 Januari 2019   10:07 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir Desember silam, tepatnya 27 Desember 2018 blantika musik Indonesia kembali tersentak kaget. Dian Pramana Poetra seorang musikus terbaik Indonesia telah wafat. Kabar kepergiannya yang begitu mendadak bahkan sempat viral di Twitter. 

Semua rasanya tak percaya kalau Dian telah pergi. Sebab itu di pembuka awal tahun 2019, gelaran musik Memory Melodi di TVRI Jakarta menghadirkan sosok Dian PP lagi. 

Bertajuk DIAN YANG TAK PERNAH PERGI 15 lagu-lagu karya Dian PP dibawakan para sahabat yang masih dalam keadaan berduka dan disiarkan secara langsung 6 Januari 2019 ini. 

Di era 80-an, lagu-lagu karya Dian Pramana Poetra sangat digemari masyarakat. Selain dikenal sebagai pencipta lagu, lelaki kurus dengan tahi lalat di dagu ini dikenal pula sebagai penyanyi, produser dan pengarah musik. Aliran pop dan jazz yang mengalun dengan nada yang easy listening selalu mencuri perhatian penyuka musik tanah air. 

Beberapa lagu karyanya seperti "Kau Seputih Melati" yang dinyanyikannya solo, "Masih Ada" yang dinyanyikan duet dengan Deddy Dhukun, "Biru" yang dinyanyikan Vina Panduwinata, "Melayang" yang dinyanyikan Januari Christy atau "Keraguan" yang dinyanyikan Mus Moedjiono sempat hits. Bahkan diantaranya ada yang diremake lagi oleh penyanyi masa kini. 

Dokpri
Dokpri
Sahabat sejiwa Dian PP, Deddy Dhukun yang juga teman duetnya dalam lagu "Masih Ada" menceritakan kalau lagu tersebut dibuat Dian dalam tempo 15 menit saja di tahun 1989. 

Lagu sendu yang menceritakan kerinduan seseorang yang ingin sekali bertemu mantan kekasihnya begitu menyentuh sekali. Tak tanggung-tanggung, begitu dalamnya 'roh' lagu  ini sampai dibawakan ulang oleh grup Warna, Glenn Fredly dan Ahmad Dani. 

... Haruskah kuteteskan air mata di pipi... Haruskah kucurahkan segala isi di hati... oh haruskah kau kupeluk dan tak kulepas lagi... agar tiada pernah ada kata berpisah... 

Dokpri
Dokpri
Dalam gelaran Memory Melody di TVRI Senayan Jakarta hadir sahabat-sahabat Dian PP. Diantaranya ada Vina Panduwinata, Helmi Yahya, Syaharani, Gia, The Groove, Mus Moedjiono, Ita Purnamasari, Dwiki Dharmawan, Deddy Dhukun. Mereka menyanyikan 15 lagu karya Dian PP diantaranya Biru, Semua Jadi Satu, Aku Ini Punya Siapa, Gelisah, Keraguan, Melayang, Paseban Cafe, Bohong, Melati di atas Bukit, Masih Ada dan lainnya. 

Kepiawaian Dian PP menuturkan isi hati dalam lagu-lagu karyanya merupakan perwakilan dari perasaan yang umum dialami banyak orang.  Ada kerinduan, kegalauan, rasa cinta yang dalam juga keoptimisan dan semangat. 

Dengan pandai dia mengemasnya dalam irama melakonlis dan lirik yang manis. Terkadang liriknya terdengar nakal dengan balutan nada yang dinamis. Bisa jadi ini merupakan sifat  Dian yang dikenal doyan  humor di kalangan sahabat-sahabatnya. Ah, miss him very much.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun