Mohon tunggu...
Diah Trisnamayanti
Diah Trisnamayanti Mohon Tunggu... Guru - Pengajar, Ibu rumah tangga, Penulis

I had worked as a teacher at about 23 years. I teach Majoring English in SMK MedikaCom Bandung. Sometime I write in my blog, Facebook, Twitter, Linked, Instagram or Wattpad. I write actually in my spare time after teaching my class. I just wanna to try my positive behavior in order that my students will rise them up more better than me. If I had a lot of trouble to giving lesson, I just send my difficulty to Allah S.W.T.

Selanjutnya

Tutup

Music

"Telor Ceplok" Versi "Golden Hour" Mark Lee

28 April 2023   01:53 Diperbarui: 28 April 2023   01:54 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. 2 Mark Lee Interview dan MV Golden Hour 
dok. 2 Mark Lee Interview dan MV Golden Hour 

Kehidupan dalam industri kreatif memang dipaksa untuk terus berkarya dan meningkatkan kreatifitasnya tetapi terkadang manusia lupa bahwa dia ciptaan Illahi yang memiliki keterbatasan ketika bekerja tak henti dan pundi rupiah tak kunjung hadir, bukan karena sentimen illahi tetapi mampukah kita berkreasi dengan yang Allah berikan tanpa meninggalkan kebiasaan berbuat baik dan bekerja sama dengan berbagai pihak, dunia tak akan berhenti bergerak jika kita  berani bekerjasama dan belajar untuk mengasah kreatifitas.

Talenta tak akan menjadikan karya yang baik dan bermanfaat buat kehidupan manusia itu sendiri bila hanya berdiri sendiri tanpa dukungan pekerja kreatifitas di bidangnya dan komunikasi yang baik. Nilai uang pasti menjadi kendala diurutan ke sekian bila kompetensi itu didiskusikan dengan penuh kebaikan. Pasti ada jalan keluar.  Itulah yang coba disampaikan pemuda berusia 24 tahun ini.

dok. Mark Lee enjoys discussing with Dress.
dok. Mark Lee enjoys discussing with Dress.

dok. Mark Lee enjoys discussing with Eehosoo
dok. Mark Lee enjoys discussing with Eehosoo

Setidaknya, Mark bisa memberikan suguhan dan pesan bahwa lagu-lagu cadas atau musik-musik keras ala  Pop Rock ini bukan sesuatu yang memang harus bernilai dari hal-hal yang keras dan menyakitkan gendang telinga. Dia benar-benar mencoba mengalirkan perasaannya dalam cerita kehidupan yang biasa dialami oleh banyak pemuda. Kerja kerasnya memang menghasilkan suatu karya seni yang bernilai bagi diri dan masa dimana dia hidup saat ini.

dok. Golden Hour MV
dok. Golden Hour MV "Yolk Colou"

Maaf ya, bila saya membandingkan proses kerja artis di Indonesia yang sangat bekerja keras seperti Rosa, Tulus, Agnes Monica dan sederet nama besar lainnya, jujur saja boleh saya katakan. Mereka sangat ekslusif untuk memberikan imajinasi kerja keras mereka. 

Hanya beberapa orang saja yang mengetahui bahwa mereka memang bekerja keras dalam proses pembuatan semuanya. Sementara artis muda yang belum mengetahui trik kerja sebagai pegiat kreatif seni, menganggap bahwa pekerjaan seorang artis cukup mudah. Hanya dengan kemampuan seadanya dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah, tapi mereka tidak tahu bagaimana sebuah karya dapat menjadi budaya berpikir yang maju atau hanya jalan ditempat saja di negara kita ini.  

Menjadi seperti mereka atau seperti Mark Lee yang sudah mendunia sangatlah perlu perjuangan; Mark membuktikan seorang artis sepertinya yang saat ini bisa dikatakan artis kelas dunia dengan karya kreatifnya yang bisa diakui oleh semua pengamat musik manapun. Tak pernah berhenti belajar dan berlatih baik kemampuan mengolah kata, silabus dan pengucapannya serta kemampuan berimajinasi kreatif untuk dituangkan sangat mendalam pada lirik lagunya sehingga lagu itu menjadi cukup enak ditelinga. Selain dia amat baik hati dimana dia tak pernah sedikitpun menyepelekan pekerjaan orang lain ketika dia mengkemas album solonya ini. Setidaknya artis muda kita perlu melihat latar ini. Tidak pernah puas untuk menjadi profesional di bidang ini. Tidak hanya sekedar pamer harta tanpa kerja keras. Tetap menghormati orang yang lebih tua darinya, bukan hanya sekedar di bibir saja; menghargai pendapat yang lebih muda. Hal itu menjadi pembelajaran yang berguna bagi seorang manusia apapun jabatannya.  

Semua dia lakukan karena dia ingin menyampaikan pesan-pesan di pemikirannya. Saya bisa mendapatkan sedikitnya ilmu bagaimana proses kreatifitas itu dihasilkan dengan melihat cara Mark, Dress dan sang Sutradara Eehosoo bekerja. Setidaknya mereka benar-benar memberikan ilmu bagaimana kita dapat lebih profesional dalam berkreatifitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun