Mohon tunggu...
Diah Susanti
Diah Susanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

aku manusia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Mutu di Lembaga Pendidikan menurut Joseph Juran

4 April 2024   12:21 Diperbarui: 4 April 2024   12:34 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan Mutu Di Lembaga Pendidikan Menurut Joseph Juran

Secara umum aspek mutu pendidikan berkaitan dengan pembelajaran serta pembelajaran dan pembelajaran. Pada titik inilah lembaga pendidikan Islam harus membuktikan eksistensinya. Jika indikator mutu dikaitkan dengan proses pendidikan, maka lembaga pendidikan Islam harus mampu meningkatkan mutu pendidikannya mulai dari jenjang Madrasah Diniyah, Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs). , Madrasah Aliyah (MA),
STAIN/IAIN/UIN.

Referensi utamanya adalah Standar Pelatihan Nasional (NTPs), yang menetapkan kriteria minimum yang harus dipenuhi oleh lembaga pelatihan dan penyedia pelatihan. Standar nasional pendidikan terdiri atas: (1) standar kualifikasi kelas, (2) standar isi, (3) standar proses, (4) standar penilaian, (5) standar guru dan pendidik, (6) standar manajemen, (7) standar. .
Statistik dan Infrastruktur dan (8) Standar Keuangan.

Kedelapan standar tersebut merupakan seperangkat input, proses dan output.
Standar kelulusan merupakan keluaran dari rangkaian ini dan diterapkan ketika semua masukan terpenuhi dan proses berjalan lancar.
Standar menggambarkan masukan dan proses, dalam bentuk hubungan sebab akibat dengan keluaran. Standar tersebut dijabarkan dalam bentuk indikator mutu untuk memudahkan kegiatan pemetaan mutu guna menjamin mutu pendidikan.

Tujuan pelatihan bersifat komprehensif, mencakup semua aspek, pelatih dan latihan. Menurut Syaodih dkk. Laporan ini menggambarkan serangkaian permasalahan kualitas yang mempengaruhi sektor pendidikan, termasuk kualitas lulusan, kualitas pendidikan, orientasi dan pelatihan guru, serta kualitas profesionalisme dan kinerja guru.

Menurut Joseph Juran, kualitas adalah kehidupan untuk digunakan. Artinya produk atau jasa tersebut harus sesuai dengan keinginan atau harapan pengguna. Juran memperkenalkan tiga proses pengembangan kualitas lainnya, yang dikenal sebagai Trilogi Juran.
Manajemen mutu pada dasarnya menggunakan tiga metode manajemen:
a) Perencanaan mutu

Perencanaan mutu merupakan langkah awal untuk mencapai mutu pendidikan. Perencanaan yang matang dan menyeluruh sangat diperlukan agar peningkatan mutu dan pengelolaan pendidikan dapat terlaksana dengan baik. Untuk dapat mencapai mutu pendidikan yang menjadi tujuan proses manajemen pendidikan. Juran juga menyebutkan bahwa ada beberapa langkah dalam tahap perencanaan mutu antara lain: 

  • Tentukan proyek
  • Identifikasi pelanggan
  • Pelajari kebutuhan pelanggan
  • Kembangkan produk/layanan
  • Kembangkan proses.


b) Pengendalian mutu

Dalam lembaga pendidikan, objek pengawasannya adalah pelanggan pendidikan dan melalui standar mutu pendidikan, baik standar mutu internal maupun eksternal. Standar mutu internal adalah standar mutu yang ditetapkan oleh masing-masing lembaga pendidikan, sedangkan standar mutu eksternal ditetapkan oleh instansi pemerintah.

Proses kendali mutu ini terdiri dari beberapa langkah antara lain: 

  • Memilih Objek Kontrol
  • Mendefinisikan Pengukuran
  • Mengembangkan Standar Kerja
  • Mengukur Kinerja Aktual
  • Menafsirkan Perbedaan Antara Target dan Data Aktual

c) Peningkatan mutu.

Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui beberapa langkah, antara lain: 

  • Meningkatnya kebutuhan akan koreksi
  • Identifikasi program peningkatan spesifik
  • Organisasi program
  • Atur untuk mendiagnosis penyebab kesalahan
  • Temukan penyebab kesalahan
  • Melakukan perbaikan
  • Proses yang ditingkatkan berada dalam operasi yang efisien
  • Memberikan bekal untuk mempertahankan kemajuan atau penyempurnaan yang telah dicapai.

Menurut Joseph M. Juran, konsep pengembangan kualitas berbeda dengan pengembangan kualitas dunia bisnis. Namun konsep ini dapat digunakan dalam pengembangan mutu pendidikan. Seperti yang telah disampaikan di atas, kualitas pendidikan di Indonesia masih buruk,Hal ini menjadi cambuk bagi masyarakat Indonesia, bukan berarti pesimis, namun justru menjadi refleksi mendalam bagi pemerintah dan pimpinan pendidikan mengenai bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia masih membutuhkan dan mencontoh konsep pemikiran negara maju dan pemikiran para ahli dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Salah satunya adalah konsep kualitas oleh Joseph M. Juran. Diharapkan beberapa ahli akan berpartisipasi dalam konsep mutu, dalam hal ini Joseph M. dari konsep pengembangan mutu. Juran bisa menjadi pendidikan yang lebih baik dan berkualitas.

  •  Upaya Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan

1.Konfirmasikan silabus

2. Penguatan kapasitas manajemen sekolah

3. Memperkuat sistem pelatihan personel

4. Konfirmasi manajemen

5. Meningkatkan kualitas pengajaran melalui program kompetensi yang inovatif

6. Optimalisasi kinerja guru

7. Perbaikan Berkelanjutan

8. Manajemen berbasis fakta.

  • Peningkatan kualitas pendidik

Banyak faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan kualitas pendidikan. Satu faktor mempengaruhi faktor lainnya. Guru dikenal dengan sebutan "kurikulum tersembunyi" atau kurikulum tersembunyi, karena siswa menerima sikap dan perilaku, penampilan profesional, keterampilan individu, dan segala sesuatu yang melekat pada kepribadian guru sebagai tanda-tanda yang dapat ditiru atau dijadikan bahan pembelajaran. 

Di era teknologi informasi, guru tidak bisa lagi menjadi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan dan informasi. Peran guru semakin menjadi penolong, motivator dan dinamit bagi siswa.
Di era teknologi informasi, siswa memiliki akses mudah terhadap semua informasi yang tersedia melalui Internet. Dalam kondisi seperti itu, guru diharapkan memainkan peran yang lebih besar dalam pemilihan pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan pengajaran etika dan moral. Dengan kata lain peran pendidik tidak dapat tergantikan oleh apapun atau siapapun dan itu sampai kapanpun. Untuk memenuhi peran ini secara efektif dalam proses pelatihan, kualitas pendidik dan personel pelatihan harus ditingkatkan melalui skenario yang jelas. 

Guru sebagai guru mempunyai arti yang sangat luas, tidak hanya sebatas memberikan materi pendidikan, tetapi juga pencapaian perilaku etis dan estetis dalam menghadapi tantangan kehidupan bermasyarakat. Sebagai seorang guru, guru harus mempunyai kurikulum yang cukup matang.Perencanaan pembelajaran erat kaitannya dengan berbagai unsur seperti
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran dan \penilaian. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian penting dari keseluruhan tanggung jawab guru dalam pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun