Mohon tunggu...
Diah Sarithi
Diah Sarithi Mohon Tunggu... Lainnya - Man Jadda Wa Jada

Celoteh.literasi30

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Romantika Cinta Milik Kanaya

2 Desember 2024   15:47 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:17 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kanaya yang mendengar namanya dipanggil, merasa sangat terkejut saat itu. Matanya membelalak dengan degup jantung yang berdetak hebat disertai keringat dingin yang mulai mengucur sekujur tubuh mungilnya. Dengan sangat hati-hati Kanaya berusaha berdiri dan berjalan menuju sumber suara. Dia berjalan agak pincang membawa tubuhnya melewati ruangan guru yang berada dekat dengan sumber suara. Beberapa saat kemudian, mata Kanaya menemukan sosok Nando sedang berdiri di depan ruangan guru sambil melihat ke arahnya. Ntah, apa yang ada di dalam pikiran Nando saat itu. Matanya seakan berbicara penuh keheranan kendati menemukan Kanaya berjalan pincang. "Apa yang terjadi dengan Kanaya? Kenapa dia berjalan pincang?" Di sisi lain, sorot mata Kanaya yang masih tertuju ke Nando juga seakan berbicara "Hah, Kak Nando. Ada apa dia disini?" Gumam Kanaya di dalam hati. Keduanya saling menatap beberapa detik dalam diam hingga Kanaya mengalihkan pandangannya ke depan dan menghampiri kedua temannya yang sudah berbaris sesuai posisi yang diarahkan oleh guru pemandu. Selain mendapatkan predikat juara umum 1 untuk kelas VII, Kanaya mendapatkan kejuatan luar biasa di luar ekspektasinya. Dia berhasil meraih juara umum sekolah dan mendapatkan penghargaan sebagai salah satu siswi yang rajin berkunjung ke perpustakaan sekolah untuk membaca. Kanaya merasa sangat senang dan bahagia dengan pencapaian yang dia raih di hari itu, perasaan senang dan bahagia itu semakin besar setelah dia melihat Nando ada di sekolah saat pengumuman penting itu dibacakan. Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada Nando yang telah menjadi Moodboster bagi dirinya untuk mencapai keinginannya.

Kehadiran Nando dalam hidupnya memberi warna baru baginya, menjadi awal dari kekuatan dan keberanian dalam dirinya untuk mencapai keinginannya dan menghadapi ketakutannya. Nando bagaikan cahaya bagi Kanaya yang mampu menerangi hidupnya dari kegelapan rasa takut yang tumbuh dalam dirinya, melalui cinta yang tumbuh dari tatapan mata dalam diam. Akankah takdir mempertemukan mereka kembali? Nantikan jawabanya dari Sang Pemilik Waktu, Hanya Dia Yang Maha Cinta yang mengetahuinya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun