Mohon tunggu...
Diah Rumini
Diah Rumini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Orang Biasa

Setiap kata memiliki makna.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Impian di Balik Kanvas

22 Oktober 2024   14:31 Diperbarui: 22 Oktober 2024   15:12 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari demi hari, Sarah belajar untuk berdiri di atas kakinya sendiri. Karya-karyanya mulai dikenal di kalangan pecinta seni lokal, dan ia mendapat tawaran pameran di beberapa tempat. Meskipun Arman tidak di sampingnya, ia selalu merasa semangatnya hidup dalam setiap lukisan yang ia buat.

Beberapa tahun berlalu. Sarah telah menjadi pelukis yang diakui, karya-karyanya dipamerkan di galeri-galeri terkenal.  Sampai saat sedang bersiap untuk pameran baru, ia melihat sosok yang sangat dikenalnya., yaitu Arman.

Arman tampak lebih dewasa dan percaya diri. Mereka berdua tertegun sejenak sebelum saling mendekat. "Kamu sudah melakukan banyak hal," kata Arman, mengagumi karya-karya Sarah.

"Kamu juga. Aku tidak bisa melakukannya tanpa dukunganmu," jawab Sarah, tersenyum. Pertemuan itu membangkitkan kembali semua kenangan yang terpendam. Mereka berbagi cerita tentang perjalanan masing-masing dan bagaimana mimpi telah membawa mereka ke tempat yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun