Hari demi hari, Sarah belajar untuk berdiri di atas kakinya sendiri. Karya-karyanya mulai dikenal di kalangan pecinta seni lokal, dan ia mendapat tawaran pameran di beberapa tempat. Meskipun Arman tidak di sampingnya, ia selalu merasa semangatnya hidup dalam setiap lukisan yang ia buat.
Beberapa tahun berlalu. Sarah telah menjadi pelukis yang diakui, karya-karyanya dipamerkan di galeri-galeri terkenal. Â Sampai saat sedang bersiap untuk pameran baru, ia melihat sosok yang sangat dikenalnya., yaitu Arman.
Arman tampak lebih dewasa dan percaya diri. Mereka berdua tertegun sejenak sebelum saling mendekat. "Kamu sudah melakukan banyak hal," kata Arman, mengagumi karya-karya Sarah.
"Kamu juga. Aku tidak bisa melakukannya tanpa dukunganmu," jawab Sarah, tersenyum. Pertemuan itu membangkitkan kembali semua kenangan yang terpendam. Mereka berbagi cerita tentang perjalanan masing-masing dan bagaimana mimpi telah membawa mereka ke tempat yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H