"Hmm, mari kita coba. Kita mungkin perlu sedikit bantuan dari angin," jawab Pak Budi dengan nada optimis.
Setelah sampai di lapangan, mereka meletakkan mobil kardus di tanah. Pak Budi menarik napas dalam-dalam. "Oke, siapa yang mau melepaskan balon ini?"
Syifa melompat-lompat kegirangan. "Aku! Aku!"
Kejadian Tak Terduga
Dengan hati-hati, Syifa memegang balon dan menghitung mundur. "Satu, dua, tiga!"
Syifa melepaskan balon, dan semua orang menunggu dengan penuh harap. Balon itu mengapung ke udara, tetapi mobil kardus itu tetap di tanah.
"Yay! Lihat! Mobil kita terbang!" teriak Syifa dengan senyuman lebar meskipun mobilnya tetap diam.
"Hmm, mungkin kita harus mencoba sesuatu yang lain," kata Pak Budi mencoba untuk tidak mengecewakan muridnya.
Budi kemudian mengeluarkan sebuah kipas angin dari dalam tasnya. "Bagaimana kalau kita gunakan kipas angin untuk memberi sedikit dorongan?"
Dengan bantuan kipas angin, mobil kardus itu diletakkan di depan kipas. Pak Budi menyalakan kipas angin, dan mobil mulai bergerak. Namun, bukannya terbang, mobil itu justru meluncur dengan cepat dan menabrak pohon.
Semua murid terdiam sejenak, kemudian pecah dalam tawa.
"Mobil terbang kita jatuh!" seru Dika tidak bisa berhenti tertawa.