Mohon tunggu...
Diah Rumini
Diah Rumini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Orang Biasa

Setiap kata memiliki makna.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aroma Kehidupan

20 Oktober 2024   21:18 Diperbarui: 20 Oktober 2024   21:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aura setuju dan bersama Rian, mereka mulai mengunjungi berbagai tempat, bertemu dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengan korban. Dalam setiap pertemuan, Aura menceritakan aroma yang ia rasakan. Setiap bau mengungkapkan kebenaran yang berbeda. Mulai dari bau alkohol yang tajam dari seorang teman dekat, aroma parfum mahal dari seorang mantan kekasih, dan bau tanah yang lembab dari seorang pria tua yang sering terlihat di hutan.

Dengan bantuan Aura, Rian mulai menyusun puzzle yang rumit. Mereka menemukan bahwa korban ternyata terlibat dalam bisnis gelap yang melibatkan banyak orang. Aroma yang dikenali Aura membawa mereka lebih dekat kepada kebenaran.

Namun, semakin dalam mereka menyelidiki, semakin banyak ancaman yang muncul. Rian dan Aira mulai merasa bahwa mereka sedang diawasi. Satu malam, saat mereka beristirahat di rumah Aura, mereka mendengar suara di luar. Rian bergegas keluar, sementara Aira menunggu dengan cemas.

Ketika Rian kembali, wajahnya serius. "Kita harus pergi dari sini. Mereka tahu kita sedang mencari tahu."
Aura merasakan ketakutan yang menghimpitnya, tetapi ia tidak ingin mundur. "Tidak, saya tidak akan membiarkan mereka mengalahkan kita. Kita harus menyelesaikannya."

Dengan tekad yang bulat, mereka melanjutkan penyelidikan meskipun dalam kondisi berbahaya. Setiap aroma yang Aura identifikasi membawa mereka lebih dekat kepada pelaku sebenarnya. Keterhubungan antara aroma dan kebenaran semakin kuat, mengingatkan mereka bahwa di balik setiap bau terdapat cerita yang menunggu untuk diungkap.

Di malam yang menegangkan, Aura dan Rian akhirnya berhasil menemukan tempat di mana para pelaku berkumpul. Dengan keberanian dan kecerdikan, mereka menyusun rencana untuk mengungkap kebenaran di hadapan semua orang. Aura menggunakan kemampuannya untuk mengenali pelaku berdasarkan bau, sementara Rian berhadapan langsung dengan mereka.

Konfrontasi terjadi. Aura merasakan ketegangan di udara, aroma kebohongan dan ketakutan. Dalam momen kritis itu, Rian berhasil mengungkap identitas pelaku dengan bantuan Aura. Dengan bukti yang cukup, polisi datang untuk menangkap mereka.

Setelah kasus terpecahkan, Aura dan Rian kembali ke kehidupan normal. Namun, keduanya terikat oleh pengalaman yang mendalam. Aira menyadari bahwa kegelapan dapat diatasi dengan keberanian, dan Rian menemukan bahwa kekuatan sejati tidak hanya berasal dari penglihatan, tetapi dari kepekaan terhadap dunia di sekitar.

Di bawah langit malam yang cerah, Aura dan Rian duduk di beranda rumahnya. Aroma kayu manis yang khas mengelilingi mereka, mengingatkan mereka pada perjalanan yang telah mereka lalui.

"Aku akan selalu ingat ini," Aura berkata, tersenyum. "Setiap bau adalah kenangan."

Rian mengangguk, "Dan setiap kenangan adalah bagian dari kehidupan. Bersama, kita bisa menghadapi apapun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun