Study tour melibatkan interaksi dengan berbagai pihak, seperti pemandu wisata, penduduk setempat, atau sesama peserta study tour. Peserta didik diajak untuk berkomunikasi secara efektif, mengajukan pertanyaan, dan berbagi pemikiran atau pengalaman. Ini membantu meningkatkan keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal, serta memperluas kosakata dan pemahaman lintas budaya.
Study tour seringkali melibatkan perjalanan ke tempat baru dengan lingkungan dan budaya yang tidak biasa bagi peserta didik. Mereka harus belajar beradaptasi dengan situasi baru, menghadapi tantangan, dan mengatasi ketidaknyamanan yang mungkin timbul. Kemampuan beradaptasi ini meliputi penyesuaian terhadap makanan, cuaca, bahasa, dan norma budaya yang berbeda.
Dibalik Semua Manfaat yang Ada, Pasti Juga Ada Tantangannya Dong, Apa Aja Sih Tantangan Dari Kegiatan Study Tour?
- Tantangan Finansial atau Biaya
Study tour merupakan salah satu kegiatan yang sangat berharga dalam dunia pendidikan. Namun, salah satu tantangan utama yang sering dihadapi adalah masalah biaya. Beban finansial yang terkait dengan biaya study tour. Biaya transportasi, akomodasi, makanan, tiket masuk, dan kegiatan lainnya dapat menjadi beban yang terlalu tinggi bagi beberapa siswa dan keluarga mereka.
- Keamanan dan kesehatan
Menjamin keamanan dan keselamatan peserta selama study tour adalah tanggung jawab yang penting. Selama study tour, ada kemungkinan peserta mengalami gangguan kesehatan atau kejadian tidak terduga, seperti mual, muntah, demam, atau penyakit lainnya. Penting untuk memastikan bahwa ada personel kesehatan yang tersedia, seperti perawat atau dokter, untuk memberikan bantuan medis jika diperlukan. Peserta juga harus memiliki akses ke informasi kontak penting, seperti nomor telepon darurat dan informasi asuransi kesehatan.
Keamanan pribadi peserta juga menjadi tantangan penting saat melakukan study tour. Mereka perlu waspada terhadap pencurian, kehilangan barang berharga, atau situasi yang berpotensi berbahaya. Peserta harus diberikan arahan tentang langkah-langkah keamanan, seperti menjaga barang berharga dengan baik, tidak mengemasi uang tunai dalam jumlah besar, dan selalu menjaga kewaspadaan di lingkungan baru.
- Koordinasi dari pihak eksternal
Ketika melakukan study tour, mungkin diperlukan kerjasama dengan pihak eksternal, seperti objek wisata, penginapan, pemandu wisata, dan penyedia layanan transportasi. Tantangan ini termasuk mengatur jadwal, mengoordinasikan kebutuhan peserta dengan pihak eksternal, dan memastikan semua persyaratan terpenuhi. Penting untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pihak terkait dan melakukan konfirmasi sebelumnya untuk menghindari masalah yang mungkin timbul.
Kegiatan study tour memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa dalam memperluas pemahaman mereka tentang dunia di luar kelas dan budaya yang berbeda. Dalam pengalaman ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial, kemampuan beradaptasi, dan keterbukaan terhadap perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H