Konsultasi kesehatan mental masih sering dikaitkan dengan persepsi negatif terhadap kelemahan atau ketidakmampuan seseorang. Hal ini dapat berdampak pada setiap individu yang enggan mencari bantuan profesional karena takut dianggap "gila" atau "lemah". Individu yang mengalami masalah kesehatan mental kadang-kadang merasa malu atau bersalah karena situasinya. Mereka dapat menginternalisasi stigma negatif tersebut dan merasa rendah diri, sehingga enggan mencari bantuan.
Ada beberapa alasan mengapa konsultasi kesehatan mental sering mendapat stigma negatif, seperti kurangnya pemahaman setiap orang tentang apa itu kesehatan mental, bagaimana gangguan mental dapat mempengaruhi seseorang, dan pentingnya mencari bantuan professional. Kurangnya pemahaman ini bisa memunculkan asumsi dan stereotipe negatif terhadap orang-orang yang mencari konsultasi kesehatan mental.
Selain itu, dari dalam diri seorang individu kuranf dapat menginternalisasi stigma negatif ini dan merasa malu, rendah diri, atau bersalah karena situasinya. Stigma diri ini dapat membuat individu enggan mencari bantuan dan menunda pemulihan.
Sangat disayangkan jika konsultasi kesehatan mental terus dipandang negatif di masa ini. Karena dengan melakukan konsultasi kesehatan mental, seseorang mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya yaitu pemahaman terhadap diri kita sendiri akan semakin baik. Melalui konsultasi kesehatan mental, seorang individu dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri, termasuk pola pikir, emosi, dan perilaku yang mungkin mempengaruhi kehidupannya.
Keuntungan yang paling jelas dari konsultasi kesehatan mental dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan gangguan mental. Melalui pendekatan terapi yang sesuai, individu dapat belajar mengenali tanda dan gejala awal gangguan mental, mengembangkan strategi pencegahan, dan mencari dukungan saat diperlukan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI