Mohon tunggu...
Diah Puspowardoyo
Diah Puspowardoyo Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis untuk masa depan

Semoga sukses

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi Asing ke Indonesia Tetap Tinggi Meski Pandemi

23 Juli 2021   11:40 Diperbarui: 23 Juli 2021   11:59 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tempo bisnis

Kekayaan sumber daya alam di Indonesia memang sangat besar, dengan total luas daratan dan lautnya yang melebihi 5 juta kilometer persegi. Berbagai macam flora dan fauna, serta rempah-rempah, menjadi daya tarik yang tersendiri tak hanya bagi masyarakatnya sendiri, melainkan masyarakat global.

Ketertarikan itu pun mendorong minat negara asing untuk berinvestasi ke Indonesia, meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini. Hal itu diungkapkan oleh Anggota Komisi  XI DPR RI Mukhamad Misbakhun dalam webinar pada hari Rabu (21/7), "Sebenarnya hasrat asing keinginan investasi asing ke Indonesia masih tinggi, walaupun itu dalam kondisi pandemi."

"Karena apa? Karena Indonesia negara yang mempunyai sumber daya alam yang sangat kuat, sangat kaya. Bayangkan perusahaan seperti Bintang 8 itu di Morowali, di pedalaman sekali, sekarang dia membangun di Maluku Utara, di Halmahera. Artinya, investasinya sangat besar karena dia tidak ingin kemudian sumber daya yang begitu jauh diangkut industrinya. Industrinya yang digeser," papar Misbakhun.

Misbakhun menjelaskan keinginan negara asing menggeser industrinya untuk lebih dekat di Indonesia sudah ada sejak lama, hanya saja terkendala karena terhambat dengan kesulitan-kesulitan. Salah satu yang ia sebutkan adalah mengenai kesiapan Indonesia dalam mempersiapkan sumber daya manusia untuk mengoperasikan kegiatan industri dalam jangka panjang.

"Dengan segala risiko reklamasi dan sebagainya, contoh pada saat installment infrastruktur mesin, dan sebagainya, saya yakin mereka memang butuh tenaga kerja asingnya. Terus, bagaimana operasionalkan menjaga dalam jangka panjang ini juga butuh sumber daya manusia yang memadai," kata Misbakhun.

Ia menilai Indonesia perlu distereotipkan karena banyak negara yang tidak siap berkompetisi dengan Indonesia ke depan. "Indonesia yang kuat, Indonesia yang maju, dan Indonesia yang mandiri berdaulat, makanya banyak orang yang ingin menyisipkan agen-agennya untuk menjadi bagian dari kekuasaan di Indonesia untuk memengaruhi influence dan pembelokan arah kebijakan itu," tambahnya.

Berdasarkan informasi, investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada Triwulan I Tahun 2021 meningkat 14 persen dibanding Triwulan I Tahun 2020, dari yang semulai Rp98 triliun menjadi Rp111,7 triliun. Realisasi investasi PMA mencapai 50,8 persen dari capaian realisasi Triwulan I Tahun 2021.

Dalam laporan kegiatan PMA terbesar untuk periode Januari hingga Maret 2021 terdapat cakupan beberapa sektor industri, yakni Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain ; Industri Makanan dan Minuman ; Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi ; Pertambangan ; serta Industri Pembuatan LOgam Dasar Bukan Besi dengan nilai realisasi investasi sebesar USD 1,8 miliar atau senilai lebih dari Rp2,6 triliun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun