3. Keterlibatan dalam kegiatan sukarela dan komunitas: Terlibat dalam pelayanan masyarakat dan kegiatan sukarela membentuk empati dan rasa tanggung jawab terhadap orang lain.
4. Pembelajaran berkelanjutan: Mengadopsi pola pikir pembelajaran berkelanjutan membuka pintu bagi perkembangan pribadi. Membaca literatur, menghadiri seminar, dan berpartisipasi dalam diskusi memperluas pandangan dan mendorong pertumbuhan.
Kesimpulan:
Character building bukanlah usaha satu kali tetapi perjalanan seumur hidup. Ini melibatkan pembentukan kebajikan yang meletakkan dasar untuk kesuksesan pribadi, ketahanan, dan kontribusi positif terhadap masyarakat. Dengan membina sifat seperti integritas, empati, dan akuntabilitas, individu dapat menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang baik dan berdiri sebagai tiang kekuatan dalam komunitas mereka. Saat kita terus menjalani kompleksitas dunia modern, pentingnya character building tetap tidak tergoyahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H