Mohon tunggu...
Diah Noviasari
Diah Noviasari Mohon Tunggu... Guru - Nyantri

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahaya Menjauhi Nasihat Menurut Agama Islam

30 Oktober 2020   06:07 Diperbarui: 30 Oktober 2020   06:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari situ siapa tau jawaban santri itu memang bener-bener ia sama sekali belum ada yang menasehati sebelum masuk pesantren atau belum pernah mengaji sama sekali, bahwa sebenarnya sebelum melaksanakan sholat itu harus memenuhi beberapa sayarat terpenuhi, yang diantaranya harus suci dari hadats kecil maupun besar. Maka dari itu nasehatilah mereka dengan menggunakan tatacara yang benar menurut agama, salah satunya adalah menasehati cara seperti tadi.

Dizaman sekarang membuat kepala pusing, karena sekarang banyak orang yang berkata EGP (emang gue pikirin) atau berkata “bukan urusan saya!” kepada orang lain yang melakukan kesalahan, itu tidak diperbolehkan dalam Agama Islam.  Jika kita melihat saudara kita melakukan kesalahan, seharusnya kita segera menasehatinya, jangan sampai kita diam saja atau malas-malasan  menasehatinya. Karena jika kita malas-malasan dalam menasehati kepada siapapun yang berbuat kesalahan, maka itu sebuah bencana besar.

Melihat di zaman sekarang ini sangat miris sekali…karena sekarang banyak orang yang sulit dinasehati terutama remja zaman sekarang . Remaja sekarang mereka lebih banyak mengatakan “EGP” dari pada menyelamatkan saudaranya dengan memberikan nasehat- nasehat yang baik. Tapi sekarang meskipun banyak orang-orang yang menasehati, meraka  tidak semua menggunakan cara menasehati yang menurut agama Islam benar. Dan kesalahan-kesalahan dalam penyampaian nasehat itu disebabkan karena  orang tersebut kurang menguasai dalam hal menasehati, karena menasehati itu harus menguasai ilmunya, kita hsebelum memberi nasehat harus berfikir bagaimana sih…

Cara menasehati yang benar menurut agama Islam, selain itu  harus faham waktu, kondisi, dan suasana hati orang yang mau dinasehati itu sudah pas apa belum. Salah satu contoh menasehati yang benar itu seperti menasehati secara bertmunya empat mata, tidak dinasehati didepan banyak orang, karena jika didepan orang banyak itu terkadang akan menjadikan mereka merasa malu karena mereka merasa kesalahannya sebuah aib yang tidak seharusnya orang lain tahu (gengsi dinasehati didepan banyak orang), cara seperti itu tidak baik , cara yang bagus yaitu menasehati dengan bertemunya empat mata tadi, karana itu akan lebih gampang diterima nasehat yang kita berikan. 

Tetapi sekarang ini mereka menasehati semau nafsunya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang yang dinasehati, jadi menasehati tidak malah membangun kebenaran atau merubah kesalahan menjadi lebih baik, akan tetapi akan tetapi akan menjadikan orang lain marah dan sakit hati dalam menerima nasehat yang kita berikan, dikarenakan salah dalam cara menasehati. 

Maka dari itu sebelum kita menasehati saran saya kita harus mengetahui ilmu-ilmu bagaimana cara-cara menasehati yang benar terlebih, dengan tujuan agar nasehat bisa diterima dengan ikhlas.

Dan di zaman sekarang ini sangatlah konyol-konyol orangnya, contoh yang sering terjadi saat ini dalam pertemanan yaitu, ada salah satu dari teman kita yang melakukan kesalahan, dan kesalahan itu bener-bener sangat kelihatan jelas didepan mata, akan tapi kadang reksi kita malah sering diam malas-malasan saja menasehatinya atau mengkritiknya. Itu sebuah kesalahan besar bagi seorang teman yang mendiamkan kesalahan temannya seolah-olah teman itu tidak berbuat kesalahan, ini sebuah kecelakaan besar karena mereka tidak memberikan nasehat kebenaran kepada saudaranya. 

Dan  lucunya, ketika mereka  ditanya oleh orang lain ”Apakah kamu sangat sayang dan melindungi temanmu dalam keburukan?” pasti sebagai seorang teman akan menjawab dengan semangat,” ya, saya sangat melindungi dan sayang sama teman-teman ku, akan tetapi apa yang terjadi?... yang mereka jawab dari pertanyaan tersebut tidaklah sama dengan tindakan yang seharusnya dilakukan seperti apa yang mereka katakan. Ingat! tanda-tanda orang yang sayang dan berharap keselamatan kepada saudaranya adalah kita tidak akan bermalas-malasan atau bosan dalam menasehati mereka, ini termasuk sebuah keimanan dan bukti kasih sayang terhadap sesama. Dimana ciri orang muslim adalah orang yang mau mensehati dan dinasehati.

Saling menasehati sesama muslim itu sangatlah penting dan dianjuran oleh agama. Jangan sampai jika kita mengetahui orang yang bertindak salah kita berkata “ Bukan urusan saya”, atau diam saja. Ini adalah suatu kebodohan kita.  Mudah-mudahan kita selalu diberi anugrah oleh Allah untuk selalu peduli sesama saudara muslim, saling menasehati, Amin…

Sesungguhnya arti Agama sendiri adalah nasehat, rugilah jika kita jika kita tidak termasuk pada golongan orang orang yang saling menasehati.
Nabi Muhammad SAW pernah pernah  berpesan kepada seluruh umatnya agar tidak menjauhi para ulama’ dalam artian larangan para umatnya untuk  menjauhi nasehat, karena nabi pernah berpesan “ barang siapa yang menjauhi ulama’ maka Allah akan memberikan musibah atau bala’ kepada mereka”.          

Dalam kehihupan bermasyarakat baik dalam kelompok ataupun organisasi, baik kita dalam posisi jadi pemimpin atau jadi seorang yang dipimpin, jangan sekali-kali kita menghindari dari yang namanya nasehat, karena nasehat itu sebuah ilmu pengetahuan baru yang akan menutupi kesalahan-kesalahan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun