Mohon tunggu...
Diah Noviasari
Diah Noviasari Mohon Tunggu... Guru - Nyantri

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahaya Menjauhi Nasihat Menurut Agama Islam

30 Oktober 2020   06:07 Diperbarui: 30 Oktober 2020   06:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAHAYANYA MENJAUHI NASEHAT MENURUT AGAMA ISLAM

Nasehat adalah sebuah kebaikan yang tak ada bandingannya dengan mas atau perak ataupun bumi seisinya.  

“Nasehat adalah sebuah ungkapan yang bermakna mewujudkan kebaikan kepada yang ditunjukkan nasihat”. Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikmah, 1:219
Maka dari itu nasehat dalam kehidupan saya sangatlah penting. karena hidup di dunia tanpa ada nasehat tak bisa menjadi seorang yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya. karena kebanyakan orang yang dalam hidupnya berhasil biasanya orang tersebut sangat senang dengan yang namanya nasehat. 

Saya sendiri sebegai penulis merasa senang dengan nasehat-nasehat, meskipun nasihat itu pahit untuk diterima, tapi diakhir pasti membawa kemanisan. Dan sampai saat ini saya merasakan bahwa nasehat itu sangatlah penting, dengan nasehat bisa menjadikan saya lebih baik, dan menutupi dari kekurangan-kekurangan saya. Mungkin saudara-sudaraku sekalian juga merasakan hal seperti saya.
Ada beberapa bukti pentingnya nasehat dan menasehati dalam islam diantaranya:

1. Jika kita mau menerima nasehat, berarti kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung didunia maupun diakhirat, karena dengan banyaknya orang yang menasehati  kita, berarti meraka-mereka menunjukkan bahwa mereka sayang kepada kita .

2. Tidak semua apa yang kita lakukan itu sudah benar dan tepat, coba sekarang kita fikirkan! orang-orang yang sudah menjadi pelatih besar, seperti pelatih pemain bulu tangkis atau pelatih yang lain-lain pasti mereka masih membutuhkan seorang pelatih jugakan? Kenapa? Karena , meskipun ia seorang pelatih yang sudah dikatakan katagori pelatih unggulan misalnya, seorang atlet pun pasti memiliki keterbatasan dalam menilai dirinya sendiri, apakah yang dilakukanya sudah tepat, atau sudah sesuai dengan aturan apa belum.

Maka dari itu kita disini diibaratkan sama dengan atlet yang masih membutuhkan seorang pelatih. bahwa setiap manusia memiliki “blind spot” yang masih memerlukan nasehat-nasehat dari orang lain. Dengan tujuan agar apa yang kita lakukan lebih efektif, sempurna dari yang sebelumnya.

Dalam Al quran surat yusuf:12:76 juga disebutkan bahwa setiap orang yang tahu, pasti ada orang yang lebih tahu lagi.

3. Nasihat bisa menggugurkan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar,  disini bertujuan untuk menyuruh melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. Dengan cara melakukan amr ma’ruf nahi mungkar yang sopan atau yang lembut penuh kasih sayang itu seperti yang sudah disebutkan dalam Agama Islam, yaitu dengan cara memaksa otomatis tidak dengan kekerasan, harus dengan nasehat tutur kata yang lembut dan tidak menyakiti, yang akan menjadikan orang lain lebih baik dan lebih membangun kebaikan.

4. memberikan hak bagi saudara seiman, sadarkah kita bahwa semua orang masih membutuhkan hak untuk di nasehati dan menasehati dengan baik?, Jika masih ada orang disekitar kita yang melakukan kesalahan atau kekliruan dalam bertidak yang menurut pandangan kalian salah, jangan keburu untuk memarahi, mencemooh atau sudzhon kepada mereka, karena semua itu belum tentu yang mereka lakukan salah, kadang mereka bertindak kekliruan karena benar-benar belum tau atau alasan yang lain. 

Contoh dalam kehidupan di dalam pesantren, pada suatu hari ada seorang santri baru yang ia memang benar-benar tidak tau tentang sahnya sholat itu harus mempunyai whudhu’ atau cara bersuci dari hadats kecil maupun besar. Suatu hari anak baru itu sedang berjalan kearah musholah dengan tujuan mau sholat, e…ternyata ada kakak seniornya yang tahu bahwa anak baru itu mau sholat tidak wudhu’ dulu, jadi seorang penasehat (kaka seniornya) jangan langsung memarahi atau menegurnya dengan nada yang menyakitkan, akan tetapi tanyalah dulu dengan tutur kata yang menunjukkan kasih sayang, dengan pertanyaan seperti, “ adik cantik…apa kenapa kok tidak berwudhu dulu sebelum sholat? (dengan nada lembut dan senyum ketika berbicara). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun