Seperti yang kita ketahui era sekarang ini adalah di era yang semua serba digital ini mulai dari dibuatnya situs pendidikan, situs penjualan, situs hiburan, dan lain-lain. Sedangkan pada era tersebut semua kalangan usia sudah menggunakan gadget sebagai gawainya. Era digital ini adalah tantangan terbesar bagi para orang tua terutama dalam mendidik akhlak seorang anak. Anak adalah amanah yang Tuhan berikan kepada sepasang suami istri yang harus dijaga, dididik, dan dirawat dengan baik. Oleh sebab itu, peran sebagai orangtua sangat penting dalam pendidikan akhlak seorang anak. Dalam situasi digitalisasi yang sudah mengglobal ini, peran orangtua sangat dibutuhkan dalam membentuk karakter seorang anak. Terdapat 3 teori pembentukan akhlak dalam keluarga yaitu naturalisme (alami), empirisme (aliran), dan konvergensi (pendekatan).Â
Metode pendidikan akhlak dalam keluarga :
a. Konfirmasi dengan kalimat tauhid (adzan)
b. Keteladanan; orang tua sebagai figur inspiratif
c. Cerita dapat merangsang imajinasi anak
d. Literasi dengan tujuan menumbuhkan minat baca
Adapun tanggung jawab pendidikan akhlak dalam keluarga yaitu iman, moral, fisik, rasio/akal, dan sosial. Dengan adanya metode dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh keluarga terutama orang tua, maka pembentukan akhlak seorang anak sangat berpengaruh dalam lingkungan keluarga.Â
Akhlak merupakan menurut istilah adalah perbuatan yang tertanam didalam jiwa, mengakal, spontan, dan terus-menerus atau istiqomah. Sedangkan akhlak menurut bahasa terdapat 5 pengertian yaitu adat/kebiasaan, tabi'at/karakter, perangai, harga diri, dan agama. Mulai dari menjaga akhlak terhadap diri sendiri atau individu, akhlak terhadap masyarakat sosial, dan akhlak terhadap lingkungan hidup. Dampak negatif yang diperoleh pada era ini adalah membuat anak menjadi tidak terawasi perkembangannya, membuat anak takut mengungkapkan sesuatu di depan khalayak umum, pemarah, melalaikan kewajiban sholat maupun kewajiban sekolah. Dari dampak-dampak negatif tersebut bisa disimpulkan bahwa era digitalisasi ini bisa dibilang sebagai dampak negatif yang serius jika tidak ada pendidikan dasar dari orang tua. Oleh sebab itu, pengawasan orang tua terhadap anak di bawah umur yang sudah memegang gadget sangat diperlukan.
 *Tantangan
Dampak Negatif di era globalisasi ini terhadap pembentukan akhlak seorang anak adalah bukan hanya mempengaruhi kehidupan anak masa kini, namun juga bisa saja jika diteruskan akan mempengaruhi kehidupan pada saat masa mendatang pada  anak tersebut. Seperti yang kita ketahui sebelum zaman digitalisasi ini, kehidupan anak-anak  cenderung lebih menciptakan suasana bermain yang asik dan menyenangkan. Karna, dari permainan tradisional tersebut mengajarkan banyak nilai-nilai positif yang diperoleh seorang anak.
Sebaliknya di era digitalisasi ini, anak justru lebih cenderung menjadi seorang individu yang lebih senang dengan kehidupannya sendiri dan kurang bergaul dengan teman-teman sebayanya. Karna mereka sudah mempunyai dunia yang menurutnya lebih menyenangkan dibanding dengan bermain bersama. Dari sini, para orangtua harus lebih mengenalkan anak-anaknya pada budaya dan kearifan lokalnya lingkungannya. Agar anak dapat lebih banyak interaksi terhadap masyarakan dan lingkungan tempat ia tinggal. Dan tidak lupa pula menekankan ajaran-ajaran akhlak terpuji sebagai landasan karakter dari anak tersebut.Â