Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suatu Ketika Pada Nukleus Accumbent

13 Desember 2023   15:31 Diperbarui: 13 Desember 2023   21:02 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sore di jembatan pasar gede| dokpri

arak-arakan air berlomba menuruni awan
tiap tetesnya menampi selaput ingatan
ia, sang penguasa bertaruh hari ini hujan
akan berlabuh

apa yang membuatnya jatuh
tak ada yang memaksa bulir-bulir air meruntuh
tak ada yang membuatnya tergesa
turun dari atap Swargaloka

riaknya membungkam jemari-jemari bermulut
mengganti ambisi yang menyalak seperti
serigala bertutur domba
sementara ia lapar mangsa
melolong dalam ringkih nafsu dan syahwat kuasa

arak-arakan air dari mata-mata proletar
berlapang dada
menjereng nadi-nadi altruis
demi berkibarnya panji-panji ekspektasi
demi berdirinya realita abstraksi
demi piring berisi nasi

air hujan telah berhenti
mungkinkah semua titik-titik akan berhenti menitik?

===

*Solo, saat hujan menetes; menderas ingatan dan kenikmatan. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun