Masjid Raya dengan daya pikat luar biasa tersebut hadir sebagai lambang persahabatan antara negara Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Berdiri begitu megah, Masjid Raya ini berada di Jalan Ahmad Yani No. 128, Gilingan, Banjarsari. Tak ayal, lahan seluas kurang lebih 8000 meter persegi (dikutip dari laman detiknews.com) bekas Depo Pertamina disulap dengan luar biasa menjadi bangunan cantik nan menarik.
Masjid Raya tersebut memang benar-benar anyar. Lebih tepatnya, baru boleh digunakan untuk keperluan umum mulai tanggal 28 Februari 2023 yang lalu. Benar-benar gres!
Memiliki 4 menara setinggi 75 meter dan kubah megah setinggi 65 meter pada bangunan utamanya seakan mengikrarkan bangunan anggun yang satu ini memang dirancang sebagai hadiah terbaik pun menjadi sebuah simbolik indahnya ketulusan persahabatan.
#Peresmian Langsung oleh Presiden UEA
Masih teringat pada saat itu. 14 November 2022. Mulai malam hari sebelumnya, Solo dijaga ketat dengan protokoler khusus.
Ya, lewat berbagai sumber berita, kami masyarakat Solo terutama beberapa anak-anak sekolah bahkan diajak untuk menyambut tamu kehormatan yang akan rawuh ke kota ketjil kami.
Bahkan para guru di setiap sekolah mulai kalang kabut mencari bendera negara Uni Emirat Arab seukuran 60 x 90 cm. Bendera-bendera kecil itu serasa "hilang" dari peredaran langit Solo.Â
Dengan seremonial sederhana, Pangeran Mohhamed Bin Zayed Al-Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab meresmikan masjid raya usai menunaikan ibadah sholat bersama Presiden Joko Widodo di masjid yang pada waktu itu sebenarnya belum jua rampung dibangun.
Peresmian yang begitu ringkas. Hanya sebatas penandatanganan prasasti oleh Presiden UEA dan Presiden RI, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama, lalu penanaman pohon sala di depan masjid. That's all? Ya. Hanya sesederhana itu.Â
Pengamanan protokoler berlapis-lapis tidak memungkinkan para warga untuk melihat dari jarak dekat. Well, engga seperti pada saat Pak Jokowi rawuh ke Solo. Kami masih bisa berdesakan meskipun hanya sekadar "salim" dan sedikit cekrak cekrek foto bareng (itu kalau diperbolehkan, ahahay).