Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Kapak Algojo dan Perawan Vestal, Antara Fiksi, Narasi, dan Budaya

11 Juli 2024   12:15 Diperbarui: 12 Juli 2024   18:25 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Novel Kapak Algojo dan Perawan Vestal | MSN.com

Jika Anda menganggap novel ini terdiri dari 34 cerita yang masing-masing berdiri sendiri sebagai sebuah kisah, maka perkiraan Anda SALAH!

Disusun secara estafet dari satu penulis ke penulis lain, novel ini merupa biduk yang dikemudikan secara begantian. Cobalah Anda bayangkan bagaimana sebuah kisah dibangun menjadi satu kesatuan cerita dari 33 isi kepala para kontributor.

Bagi saya pribadi ini merupakan sebuah ide penulisan yang benar-benar mustahil. Menghadirkan fiksi-fiksi yang muncul dalam imajinasi 33 individu merupakan hal yang terasa absurd. 

Terlebih ide-ide tersebut muncul dari para penulis dengan latar belakang dan pengalaman yang sangat berbeda antara satu dengan yang lain.

Walaupun secara garis besar semua grand design begitu rapi terencana, namun estafet bertutur antara satu penulis dengan yang lain memunculkan persepsi yang berbeda pula. Tentu saja saling tabrak ide dan gagasan liar sangat rentan terjadi.

Tantangan dalam penulisan novel ini berangkat dari bagaimana melanjutkan kisah dari para penulis sebelumnya. Karakter tokoh yang begitu kuat pada cerita sebelumnya bisa jadi dihilangkan pada kisah setelahnya. 

Sebuah relasi yang tak mampu dielakkan dari kolaborasi antar penulis yang berbeda genre, berbeda rasa, demi keselarasan; keharmonisan dalam interaksi antara satu dengan yang lain pun terpilin indah.

Meski demikian banyak terpaan angin pada proses penulisan, ada sesuatu yang terus menguatkan saya adalah bahwa dalam novel ini ada niat-niat baik para penulis. Baik itu penulis novel dengan jam terbang yang tinggi, maupun penulis seperti saya yang masih harus belajar banyak.

Secangkir Kopi Bersama telah sukses secara ajaib menghadirkan unsur-unsur budaya Nusantara yang diletakkan begitu mendunia. 

Sebuah kisah berlatar belakang Paris, Roma, dan kota-kota di sudut benua Eropa membalut balut indah beragam budaya Sulawesi maupun Jawa begitu ngeblend; tercekal seru dalam "Kapak Algojo dan Perawan Vestal". 

Mitos, legenda, dan segala manifestasi budaya mengakar kuat pada novel ini. Kisah Craen Mark dan Segara yang bertarung demi sebuah ingatan yang membekas, serta varian gelitik humoris Flora Aurora sang Perawan Vestal pun hadir menghiasi novel ini. 

Sungguh! Sebuah novel sebagai penggenapan garapan keroyokan berasaskan prasyarat kolaborasi. Sebuah kondisi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam bersosialisasi. Terlebih pada masa majunya teknologi informasi kekinian.

Layaknya budaya dalam hunian paradoksalnya bersama sejarah dan produk budaya merupa konstruksi bangunan lawas, novel "Kapak Algojo dan Perawan Vestal" membawa narasi epik tersendiri.

Kisah demi kisah terjalin unik. Meskipun nama-nama penulis novel dengan jam terbang tinggi berderet menghiasi novel ini, namun sisi humanis gak mampu ditepikan lagi.

Ada empati yang mengalir tulus di antara penulis, hingga lahirlah keinginan saling berkolaborasi meleburkan ego. Sehingga lahirlah novel cantik ini.

Terima kasih Mba Widz Stoops sudah berlelah menemani saya yang sempat stres saat itu. Juga mas Han yang sempat menjadi punggung berbagi stres bersama setiap hampir tiba giliran. 

 Tak luput pula terima kasih untuk kompasianer sahabat saya, Mba Ari Budianti yang pertama kali membisiki rencana besar di kawah candradimuka ini.

Finally, this impossible mission has completed. 

=====

*rest_in_love Bang Indra Rahardian...sahabat tercinta. We dedicate this novel for you, mamen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun